Thursday, August 2, 2018

Kisah Inspiratif Burung Pipit, Penyu dan Pohon Kelapa

Gambar

Ada tiga teman baik, burung pipit, penyu dan pohon kelapa. Ketiganya menghuni sebuah pulau kecil, persis menghadap samudera luas. Bagaimana mereka bertiga bisa berteman? Satu makhluk udara, satu makhluk air dan satu tumbuh – tumbuhan. Tapi hal itu tidak penting, dalam sebuah perumpamaan ada hal-hal yang tidak perlu dibahas panjang lebar karena tidak ada gunanya. Jadi kita fokus aja ke cerita.
Ketiga teman ini sedang saling bercerita, tentang petualangan mereka kemana saja selama bertahun – tahun terakhir. Si burung pipit mendapat giliran pertama bercerita. Dia bilang, dia baru saja terbang ke pulau-pulau lain, mengunjungi sawah yang luas, menatap kota-kota yang besar, melihat banyak hal, menyaksikan hal-hal menakjubkan. Jauh sekali, bisa puluhan kilo meter terbangnya. Lincah. maka pengalamannya tidak terbilang. Seru sekali mendengar serita si burung pipit. Dua temannya bertepuk tangan senang.

Si penyu mendapat giliran kedua bercerita. Wah, kalian tau penyu bukan? Usianya ratusan tahun, dan sesuai siklus, mereka bisa berenang melintasi samudera untuk mencari pasangan dan bertelur. Maka ceritanya lebih dasyat lagi. Si penyu bilang dia menyaksikan kota-kota di tempat jauh, gedung-gedung tinggi, budaya dan peradaban yang berbeda, mereka bisa berenang ratusan bahkan  hingga ribuan kilo meter, penjelajah air yang tangguh. Lebih seru lagi mendengar si penyu ini, dua temannya bertepuk tangan senang.
Giliran si pohon kelapa yang bercerita terakhir kali. Aduh, si kelapa bingung mau cerita tentang apa? Gimana sih? Bukankan dia tumbuh-tumbuhan, ya sudah takdirnya terbenam tanah, dipinggir pantai, tidak bisa kemana-mana, menyaksikan iri, menonton cemburu hewan-hewan lain yang berpetualang. Dia tidak bisa keman-mana. Dia hanya bisa menatap matahari terbit, kemudian sorenya tenggelam, sunset hanya disitu saja, dipinggir pantai sepanjang hidupnya.Dia bingung apa yang harus diceritakan?
Si burung pipit dan penyu menunggu antusias. Ayolah si pohon kelapa, apakah kau tidak punya cerita petualangan yang hebat? Dua teman baiknya membujuk. Maka setelah diam sejenak, si pohon kelapa akhirnya bercerita. Tentu saja dia punya cerita petualangan hebat, ternyata sederhana. Lihatlah buah-buahnya yang ranum, berwarna kelabu, matang, lantas jatuh sendiri dipinggir pantai. Air pasang datang menggulung si buah-buah kelapa yang terjatuh. Lantas membawanya pergi ke lautan luas. Kalian tahu, buah kelapa itu tahan banting, mengapung, terombang ambing oleh omabk, ikut saja kemana dibawa, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan hingga akhirnya kandas sendiri di pantai berbeda, akarnya keluar, tunasnya tumbuh menjadi pohon kelapa yang tinggi. Itulah petualangan si pohon kelapa. Tidak terbilang ratusan buh-buahnya yang mengambang, melayari samudera luas.
Si burung pipit terdiam, kemudian berseru, “Amboi, bukankah itu buah-buah kelapamu yang tumbuh di pulau seberang itu teman?”. Si penyu juga tidak kalah berseru “Astaga, kawan, aku mengenal buah kelapamu yang tumbuh di pulau ribuan kilometer sana. Sudah jadi pohon kelapa yang berbuah lebat. Ternyata itu buah darimu?”.
Kata siapa kalau pohon kelapa ditakdirkan disitu-situ aja, tidak kemana-mana, entah karena keterbatasan, entah karena memang sudah nasib, maka kita tidak bisa melakukan hal hebat? Tentu saja bisa. Lihatlah si pohon kelapa di pinggir pantai itu. Dia tidak bisa berenang, tidak bisa terbang, tapi buah-buah miliknya melanglang buana kemana-mana, lebih jauh dibanding di burung pipit dan si penyu.
Kita bisa melakukan hal yang sama persis. Kebaikan kita, entah itu melalui tulisan, bantuan, pertolongan dan sebagainya, bisa menyentuh sudut-sudut dunia. Demikian, mari kita kirim buah-buah kebaikan tersebut kemana-mana.

No comments:

Post a Comment