Monday, August 6, 2018

Bogor Dijadikan Wilayah Konservasi Kelapa Kopyor


Image result for kelapa kopyor
Bogor -
 Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Sudarsono, M.Sc menyatakan akan menjadikan Bogor sebagai lahan konservasi Kelapa Kopyor.
"Saat ini pengembangan budidaya Kelapa Kopyor di wilayah Bogor sudah dilakukan, tahap awal dilakukan di lahan perkebunan IPB di Jonggol, Kabupaten Bogor," kata Profesor Sudarsono saat ditemui usai menerima kunjungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung di Kampus IPB Dramaga, Sabtu (28/12).

Profesor Sudarsono mengatakan, terdapat lahan seluas 3 hektar di kawasan Jonggol yang sudah ditanami sebanyak 500 bibit Kelapa Kopyor. Diperkirakan pada Januari 2014 hasil budidaya akan bisa dilihat dan dinikmati.
Menurut Profesor Sudarsono, Kelapa Kopyor sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha sektor pertanian meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menurutnya, Indonesia memiliki keragaman genetik kelapa diantaranya Kelapa Lilin, Kelapa Hijau dan Kelapa Kopyor.
Kelapa Kopyor memiliki keunikan tersendiri dibanding kepala biasa yang digunakan untuk kopra dan minuman penyejuk lainnya. Kelapa kopyor merupakan kelapa hasil mutasi alam dari kelapa biasa.
Sebagian masyarakat yang menggunakan kelapa untuk produksi kopra, kelapa kopyor tidak memiliki nilai ekonomis. Tapi di masyarakat Jawa, menjadikan Kelapa Kopyor sebagai minuman dengan harga cukup mahal dimana per biji dijual Rp30.000.
Tingginya harga jual Kelapa Kopyor ini menjadikan peluang pasarnya cukup tinggi. Sementara produksi kelapa ini masih terbatas yakni di Pati, Jember, Sumenep, Banten dan Lampung.
Produksi kelapa kopyor di Pati sekitar 3.000 sampai 5.000 butir, sedangkan di Lampung 300 hingga 500 butir per minggu.
Peluang pasar kelapa kopyor ini untuk wilayah Jakarta dan Surabaya sebanyak 10.000 hingga 20.000 per minggu belum terpenuhi.
Sementara stok buah kopyor di sentra produksi selalu terbatas. Harga buah kopyor terus meningkat dari Rp30.000 hingga Rp40.000 per butir.
"Potensi pengembangan kelapa kopyor ini sangat besar sekali," ujar Profesor Sudarsono.
Profesor Sudarsono mengatakan, Kelapa kopyor adalah asli dari Indonesia. Kelapa ini banyak yang menginginkannya termasuk dari Pracis dan Mexico pernah meminta untuk bisa membudidayakan kelapa tersebut.
Terkait dijadikannya Bogor sebagai lahan konservasi Kelapa Kopyor, menurut Profesor Sudarsono karena lahan di Bogor sangat cocok.
"Ada ancaman hama di sejumlah wilayah. Kalau di Bogor kita bisa mencegahnya, sehingga kita ingin menjadikan Bogor sebagai lahan konservasi Kelapa Kopyor," ujarnya.
Sumber: Antara


sumber

No comments:

Post a Comment