Monday, April 27, 2020

Kehidupan berbasis silikon mungkinkah ?

Layaknya Manusia, Ilmuwan Sebut Alien Dibentuk dari Seleksi Alam

Dini Listiyani · Kamis, 02 November 2017 - 19:05 WIB
Layaknya Manusia, Ilmuwan Sebut Alien Dibentuk dari Seleksi Alam
Alien Berpotensi Dibentuk dari Seleksi Alam (Foto: Shutterstock)
JAKARTA, iNews.id - Alien masih menjadi pembahasan yang menarik untuk dibicarakan. Bahkan, sebuah klaim terbaru menyebutkan bahwa alien disebut memiliki bentuk yang mirip dengan manusia.


Studi terbaru menunjukkan bahwa alien berpotensi dibentuk oleh proses yang sama yang membentuk manusia seperti seleksi alam, dan bahkan mungkin mereka (alien) terlihat seperti manusia.
Peneliti dari Universitas Oxford telah menunjukkan untuk pertama kalinya bagaimana teori evolusioner bisa digunakan untuk memprediksi perilaku alien. Teori mereka mendukung argumen bahwa bentuk kehidupan asing menjalani seleksi alam, dan seperti manusia, ia berkembang menjadi lebih kuat dari waktu ke waktu.

Alien Gunakan AI untuk Mata-matai Bumi, Benarkah?

Alien Gunakan AI untuk Mata-matai Bumi, Benarkah?

Riani Angel Agustine, Jurnalis · Rabu 18 Oktober 2017 05:01 WIB
https: img-z.okeinfo.net content 2017 10 17 56 1797428 alien-gunakan-ai-untuk-mata-matai-bumi-benarkah-IUc285fTEB.jpg(Foto: Shutterstock)

MANSFIELD - Menurut seorang ahli terkemuka, kecerdasan buatan mungkin sudah ada di tempat lain di alam semesta, serta mungkin telah ada selama miliaran tahun. Susan Schnieder dari University of Connecticut meyakini bahwa peradaban lain dapat mengandalkan bentuk kecerdasan super alien yang belum manusia ciptakan di Bumi.
Dilansir dari Dailymail, Selasa (17/10/2017), Schnieder mengklaim bentuk kehidupan lain bisa jadi kehidupan dari ‘post-biologis’ dan tidak didorong oleh propagasi gen seperti makhluk hidup di Bumi. Karena kehidupan mereka yang didukung oleh teknologi canggih, mereka mungkin hidup abadi tanpa manusia sadari.

Kehidupan berbasis silokon

Ditemukan bentuk kehidupan yang lain daripada yang lain

Biquge www.mtlnovel.com, pembaruan tercepat dari bab terakhir Dahan Technology Empire!
Di pesawat ruang angkasa "Ocean Ocean 2", ketika tim terakhir kembali dengan pesawat ruang angkasa yang rusak, semua orang melihat napas panjang!
Pesawat ruang angkasa canggih yang diproduksi oleh Kekaisaran secara khusus digunakan untuk penelitian ilmiah. Bahkan pesawat ruang angkasa kecil memiliki teknologi yang sangat canggih. Sebagai bahan shell saja, kekerasannya telah mencapai batas bahan biasa. Terlepas dari bahan yang dibuat oleh sudut atom, bahan-bahan ini adalah yang terbaik!
Tapi hari ini, hampir setiap sepuluh pesawat ruang angkasa kecil terluka!
Pesawat ruang angkasa dari tim ke-8 dengan cedera paling sedikit juga digigit oleh makhluk luar angkasa. Adapun tim ke-2, ke-6, dan ke-9 terburuk, sudah bersyukur bisa kembali, terima kasih kepada tim penyelamat untuk penyelamatan tepat waktu, jika tidak Itu pasti ada di mulut makhluk luar angkasa yang mati!
Adapun pesawat ruang angkasa mereka, lubang yang sudah digigit saat ini benar-benar mati, dan beberapa bahkan memiliki gigi makhluk luar angkasa, beberapa reruntuhan, dan sebagainya!
"Pelajari makhluk ruang angkasa yang diperoleh dengan segera, dan kita harus mencari tahu mengapa makhluk ruang angkasa ini begitu tergila-gila dengan pesawat ruang angkasa kita sehingga mereka akan dikepung segera setelah mereka masuk!"
"Selain itu, ketika mengirim pesawat ruang angkasa yang terbuat dari bahan atom, aku tidak percaya. Gigi mereka mengerikan atau bahan atom kita hebat. Kita harus menangkap beberapa makhluk hidup kembali!"
Liu Yanze merasa lega ketika melihat personil yang tidak curiga dan mengeluarkan dua perintah berturut-turut!

Carbon Nanotubes: Material Cerdas Untuk Teknologi Masa Depan

thumbnail
Teman-teman tentu tidak asing lagi dengan material yang disebut karbon, karena material ini dengan mudah kita temukan dan sangat berguna dalam kehidupan kita. Selain arang, sebut saja salah satu contoh lain dari penampakan material karbon adalah grafit, yang merupakan bahan utama dari pensil. Contoh lain adalah intan atau berlian yang sangat kita kenal sebagai perhiasan. Akan tetapi, berbeda dengan dua material karbon tersebut, material yang dikenal dengan nama carbon nanotubes (CNT) ini mungkin masih asing di telinga kita, karena belum banyak diproduksi dalam skala besar dan harganya yang masih sangat mahal.

Ditemukan bentuk kehidupan yang lain daripada yang lain



Seringkali kita bertanya apakah di luar Bumi kita ini ada kehidupan lain ataukah tidak. Membayangkan bahwa kita ini hanya sendirian di alam semesta yang begitu luasnya ini terasa begitu menyeramkan, namun hingga kini kita belum menemukan bukti adanya kehidupan (bahkan yang paling sederhana pun) di luar Bumi.
Semenjak sekitar lima puluh tahun lalu, manusia mulai menggunakan teleskop radio untuk mencari kehidupan cerdas di luar Bumi. Hingga kini sudah ada beberapa program pencarian kehidupan cerdas, namun hingga kini belum ada hasil. Dari ranah teoritis, hipotesis juga dibangun misalnya dengan memprediksi berapa jumlah kehidupan cerdas yang dapat muncul di alam semesta seperti yang kita huni. Namun persoalan ini pada umumnya terantuk pada satu permasalahan mendasar: kehidupan seperti apa yang kita maksud? Berhubung hingga saat ini kita tidak memiliki konsensus mengenai definisi kehidupan, dan juga karena kita hanya mengenal kehidupan di Bumi, maka definisi kehidupan dalam konteks ini adalah “kehidupan sebagaimana kita ketahui” (life as we know it).

Quantum Computer dan Segala ‘Ketidakjelasannya’

Kata quantum atau kuantum jika diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia sempat populer di beberapa dekade terakhir. Yang paling terkini adalah istilah quantum computer yang sempat diprediksi menjadi konsep komputasi masa depan. Google dan IBM merupakan dua perusahaan raksasa yang rela melakukan investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan komputer kuantum ini.

Friday, April 24, 2020

TEKNOLOGI SINGULARITAS

Kamis, 30 Mei 2013

TEKNOLOGI SINGULARITAS



Pernahkah anda menonton film Terminator atau Robo-cop si polisi setengah manusia dan setengah mesin? kedua film itu menceritakan bagaimana sebuah teknologi yang menggabungkan antara manusia dan mesin. Sepertinya dengan kemajuan teknologi revolusioner masa depan hal tersebut bukan lagi khayalan.
Penyatuan antara biologi manusia dengan teknologi itulah yang disebut dengan singularitas. Apabila komputer kuantum dan nanoteknologi terus menerus di kembangkan memungkinkan manusia untuk bisa memperkuat tubuhnya dan menambah kecerdasannya menjadi berkali-kali lipat. 

            Beberapa ahli yang meyakini bahwa suatu saat nanti mesin super yang memiliki kecerdasan melebihi manusia biasa itu akan benar-benar ada, mereka berpikir dengan semakin majunya teknologi dari tahun ke tahun bukan tidak mungkin hal ini menjadi kenyataan.

Konsep Transhumanism Dalam Novel INFERNO (2013) karya Dan Brown


Transhumanisme" dan Pemakaian Angka Tahun 2030 sebagai Pedoman ...

Masih ingat, atau tahukah anda tentang  Angels and Demons(2000), The Da Vinci Code(2003), The Lost Symbol(2009)? 
Semua itu adalah novel laris dunia karya Dan Brown, dengan pemeran utama bernama Robert Langdon,seorang symbologist, ahli tentang simbol-simbol rahasia dan bersejarah. 
Ada tiga hal yang menjadi ciri khas dari setiap novel petualangan Robert Langdon, yaitu;
1). selalu mengambil tempat yang penuh sejarah dan kaya akan seni peninggalan dunia, seperti Roma, Vatican, Paris, London, Venesia, Turki, dsb, dengan kesempatan yang kaya akan pengenalan setiap benda sejarah dan karya seni dunia yang ditemui Robet Langdon 
2).  selalu ada isu dan pertanyaan tentang masalah budaya dunia, terutama kebudayaan barat dan keagamaan yang melatarbelakanginya, yang terkadang terasa terus terang dan kadang seperti tidak langsung, dengan cara yang meyakinkan dan terkesan akrab. Namun isu dan pertanyaan ini tidak disediakan jawabannya 

Ilmuwan Ciptakan Pohon Bercahaya yang Bisa Terangi Jalanan

Ilmuwan Ciptakan Pohon Bercahaya yang Bisa Terangi Jalanan

Liputan6.com, Jakarta -
 Kelak, jalanan di masa depan akan diterangi oleh pohon yang bercahaya dan bukan lampu jalanan. Ini semua berkat terobosan ilmuwan dalam menciptakan tanaman biolumisecent.

Dalam satu percobaan, para ahli menyuntikkan nanopartikel khusus ke dalam daun selada air. Ini membuat tanaman tersebut mengeluarkan cahaya remang selama hampir empat jam. Bila penelitian ditingkatkan, tentu ini bisa memecahkan banyak masalah.
Bahan kimia yang terlibat dalam penelitian tersebut menghasilkan cahaya yang cukup bagi Anda untuk membaca buku. Karakteristiknya tak jauh berbeda dengan kunang-kunang yang menciptakan cahaya di tubuh mereka sendiri.
Untuk menciptakan tanaman bercahaya tersebut, para ilmuwan dari Masachusetts Institute of Technology (MIT) menggunakan enzim yang disebut luciferase. Enzim ini bekerja pada molekul yang disebut luciferin, yang membuatnya memancarkan cahaya.
Molekul lain yang disebut Co-enzyme A membantu proses tersebut dengan menghilangkan produk samping reaksi yang dapat menghambat aktivitas luciferase. Tim MIT kemudian mengemas masing-masing komponen ini ke dalam jenis pembawa nanopartikel yang berbeda.

6 Fakta transhumanisme, robocop bisa saja jadi tetangga kita kelak


6 Fakta transhumanisme, robocop bisa saja jadi tetangga kita kela

Pernah nonton film Robocop? Ide cerita manusia setengah robot ini sebenarnya berangkat dari gerakan yang dikenal dengan sebutan transhumanisme.

Siapa tak kenal Robocop? Film ini pertama kali muncul pada 1987 dan langsung menuai apresiasi positif dari masyarakat. Robocop bercerita mengenai seorang polisi bernama Alexander Murphy (Alex) yang meninggal dalam tugas dan kemudian "dilahirkan kembali" oleh para ilmuwan. Kelahiran kembali polisi tersebut tidak terlepas dari adanya usaha ilmuwan untuk menyatukan tubuh sang polisi dengan kecanggihan teknologi robotik. Keberhasilan usaha ini ditandai dengan kekuatan super yang dimiliki Alex, yang tak mungkin dimiliki oleh manusia biasa tanpa bantuan teknologi.

Wednesday, April 15, 2020

Transhumanisme, apa itu dan mengapa begitu berbahaya sekarang?


diajukan di ANALISIS BERITA by  pada 25 April 2017 • 15 Komentar
transhumanismKetika dunia sedang dijaga dengan baik dengan ancaman perang antara Amerika dan Korea Utara, aksi teror dan politik, kereta transhumanisme terus berlanjut. Di mana citra dunia terus diwarnai oleh manajer persepsi di media dengan realitas palsu mengenai politik, perang, krisis, teror, dan kegiatan lain di panggung dunia, ini berlaku sama dalam sains dan bisnis. Politisi adalah orang-orang penjualan yang memberi orang-orang suatu penampakan realitas; media adalah departemen pemasaran mereka. Keadaan dalam yang sebenarnya (yang dari aristokrasi dan Roma) berada di medan gaya tak terlihat. Bandingkan dengan listrik: Anda tidak melihatnya, tetapi itu mendorong sebagian besar masyarakat kita. Juga di bidang teknologi dan bisnis, tidak ada yang terlihat. Bagi kami, orang-orang seperti Bill Gates, Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Elon Musk, dan lainnya adalah pengusaha fantastis yang tumbuh dengan konsep cerdas dan ide-ide inovatif. Pada kenyataannya mereka didorong ke depan aktor yang harus membawa teknologi ke pasar untuk membawa dunia bawah dunia di seluruh dunia-web elit bangsawan (laba-laba di web). Kedengarannya seperti ide konspirasi pencuri malapetaka cewek, tapi tolong perhatikan dengan serius bagaimana semua teknologi yang dimiliki semua grandmaster bisnis (pahlawan di mata banyak orang) telah meletakkan fondasi untuk sistem kontrol di seluruh dunia. Dan kita belum melihat apa pun!

Kenapa Ideologi Transhumanisme Berbahaya? Jawabannya Ada di Episode Terbaik 'Westworld'

Transhumanism And The Future Of Humanity: 7 Ways The World Will ...


Transhumanisme adalah ambisi purba kita untuk dapat hidup selamanya. Sekilas menggiurkan, padahal kondisi kayak gitu sebetulnya jauh lebih buruk daripada kematian.
Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard
*PERINGATAN: Terdapat bocoran plot serial Westworld dalam artikel ini
Episode Westworld berjudul “The Riddle of the Sphinx” rasanya patut dinobatkan sebagai episode terbaik di season kedua serial fiksi ilmiah tersebut. Karakter Bernard digambarkan bertemu kembali dengan Elsie (yang terakhir kali kita lihat pada season pertama), dan memahami latar belakang lahirnya proyek taman hiburan Delos sesungguhnya.