Thursday, August 2, 2018

Kelapa Kopyor/Puan Kalianda



VARIETAS UNGGUL PERKEBUNAN – Kelapa Puan Kalianda (KPK) merupakan varietas unggul baru kelapa yang baru-baru ini dilepas oleh Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Varietas Kelapa kopyor atau kelapa Puan yang berasal Lampung Selatan dikenal sebagai kelapa dengan daging buah yang tidak normal, lunak, remah, dan lepas dari tempurung. Rasanya gurih dan biasanya dikonsumsi segar, sebagai campuran es kopyor dan bahan baku es krim.

Jumlah tanaman dan produksi kelapa unik ini masih terbatas, sehingga harga jualnya relatif mahal. Di pasaran bisa ditemui dengan kisaran harga Rp.25.000 – 35.000,-/butir, yang berarti 10 kali lebih mahal dibanding harga buah kelapa normal.
Kelapa kopyor/puan Kalianda (KPK) termasuk tipe kelapa Dalam dengan karakteristik morfologi yang lebih besar dibandingkan kelapa kopyor tipe Genjah asal Pati, Jawa Tengah. Ukuran buah relatif besar dan kuantitas endosperm lebih banyak dibanding buah kelapa Genjah kopyor Pati.
Kelapa kopyor/puan Kalianda ini menambah jumlah varietas kelapa kopyor yang sudah dirilis sebelumnya yaitu 3 varietas Kelapa Genjah Kopyor asal Pati, Jawa Tengah dengan warna kulit buah kuning, cokelat dan hijau.
Kelapa KPK memiliki keunggulan 1) Ukuran buahnya besar; 2) Kuantitas endosperm banyak, dan 3) Kandungan lemak tidak jenuh dan asam laurat yang tinggi. Varietas KPK merupakan hasil kerjasama antara Balit Palma Balitbangtan, Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan dan IPB.
Kandungan lemak tak jenuh dan asam laurat daging buahnya lebih tinggi dibanding kelapa Genjah kopyor Pati. Kuantitas daging buah kelapa kopyor Kalianda bervariasi antara skor 1-9, lebih tinggi dibanding kelapa Genjah Kopyor Pati yang hanya memiliki skor 1-6. Kadar gula total berkisar dari 1.6-2.4 %, protein 0.24-2.55 % dan lemak total 12,12-16.46 %.
Jumlah Pohon Induk Terpilih (PIT) sebanyak 123 pohon, memiliki potensi benih sebanyak 6.657 butir. Jumlah total benih kopyor alami (heterozigot) pertahun sebanyak 10.731 butir dapat digunakan untuk pengembangan pada lahan seluas 53 ha. Kepala Balitpalma Dr. Ismail Maskromo menjelaskan bahwa metode pemuliaan yang
digunakan dalam penelitian KPK adalah seleksi negatif, yaitu dengan menebang tanaman kelapa normal yang tumbuh di antara pertanaman kelapa puan dan seleksi pohon induk sesuai dengan kriteria produksi buah total dan jumlah buah kopyor.
Varietas Kelapa Puan Kalianda sudah menyebar di wilayah Provinsi Lampung dan sekitarnya. Potensi penyebaran pada sentra produksi kelapa di wilayah Sumatera.

No comments:

Post a Comment