Tuesday, January 14, 2020

Heboh Taman Bunga, Gunungkidul Serius Kembangkan Ini

Para pengunjung berfoto ditengah-tengah tanaman bunga yang berada di taman bunga amaryllis. facebook.com

TEMPO.CO
Yogyakarta - Heboh keberadaan taman bunga Amarylis atau lili di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, menyadarkan pemerintah Kabupaten Gunung Kidul  untuk mengembangkan akan potensi wisata tersebut. Mereka berencana mengembangkannya menjadi  lebih serius.
“Kami akan dorong taman bunga di Patuk itu menjadi sebuah sentra lebih luas sehingga semakin menjadi daya traik bagi wisatawan saat pertama kali memasuki Gunungkidul,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Eli Martono Senin 30 November 2015.

Taman bunga Amarylis di Dusun Ngasemayu Patuk seluas 2.000 meter persegi itu dalam sepekan terakhir menghebohkan jejaring sosial karena keindahannya. Taman tersebut disebut-sebut mirip taman bunga seperti di negara-negara Eropa. Taman bunga yang dikembangkan seorang petani lokal Sukardi,43 tahun itu, menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri seperti Arab mengunjunginya. 
“Yang kami dorong justru warga atau investor yang memiliki lahan di tepi jalan Patuk itu untuk mengembangkan taman sejenis, pemerintah akan mendukung kawasan itu bisa memiliki agenda wisata sendiri,” ujarnya.
Hal ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kecamatan Patuk dengan mengumpulkan jajaran kepala desa untuk menyiapkan pengembangan taman bunga tersebut. “Kami minta kepala desa yang memiliki wilayah di tepi-tepi jalan utama segera melakukan pemetaan mana saja titik baru yang bisa, agar tidak terpusat di Desa Salam saja,” ujar Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi,  Senin, 30 November 2015.
Alasan pengembangan lokasi lain, agar tidak terpusat di Desa Salam yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas Yogya Wonosari dan potensi wisata lain yang masih menjadi andalan, yakni wisata pantai. “Konsepnya taman bunga akan lebih disebar, dan akan dibuatkan jalur pendukung ke obyek-obyek wisata lain Kecamatan Patuk yang selama ini mati suri, taman bunga sebagai pemantik,” ujarnya.
Haryo menuturkan setidaknya ada tiga titik tepi jalan utama Patuk yang bisa dijadikan taman bunga dan digunakan untuk menghubungkan dengan obyek wisata lain. Misalnya untuk Taman Bunga di Desa Salam saat ini akan digunakan untuk membantu menghidupkan area wisata alam trekking Sungai Nawing di Padukuhan Baran, Salam, Patuk. 
“Kami akan buat taman bunga di sisi utara jalan yang menghubungkan dengan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran juga,” ujarnya.
Saat ini fokus pemerintah juga membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk membantu pengelolaan taman bunga itu. Tujuannya untuk menjaga populasi bunga tersebut.

PRIBADI WICAKSONO

sumber

No comments:

Post a Comment