Thursday, November 7, 2019

Cara menanam Jahe dalam Karung ex beras 25 kg atau Vertikultural




Hasil gambar untuk jahe dalam karung

 Bahan yang harus dipersiapkan.

1.Karung  ex beras 25 kg dsb.
2.Media tanam= Top soil:Bokhasih (1:1)
3.Penanaman,sortir Bibit jahe,ukur ph tanah  5 sd 7,intensitas cahaya.
4.Pemeliharaan,penyiraman dan pemupukan dgn Pupuk organik cair (POC ),intensitas cahaya.
5.Pencegahan dan penanggulangan penyakit......klik disini
6.Hasil panen.
 

I.Karung ex beras
Bisa dipergunakan karung bekas beras ukuran 25 kg dan di beri lubang untuk pembuangan air disisi sisinya dengan maksud untuk mengontrol drainase dari media tanam.
Bahan pengganti dari karung ex beras ini bisa juga di ganti dengan polybag ataupun wadah2 lain.
Ke ungggulan dari cara ini ialah unsur2 hara serta vitamin2 yang di perlukan untuk pertumbuhan jahe tidak terbuang ke tempat2 yg tidak terjangkau oleh akar jahe.
Keuntungan lainnya adalah dalam hal pengendalian darri serangan penyakit.
Pemeliharaan dan penangan gulma sangat mudah.



II.Bokhasih.(Media tanam ) atau Terra Preta (Tanah hitam )
Ini adalah media tanam dari jahe.
Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi.
Media tanam sangat penting  fungsinya demi produktivitas jahe yang maximal;sebab bokhasih adalah media tanam yang kaya akan unsur2 micronutrien , makronutrien,hara,vitamin2 yang siap diserap oleh akar2 tanaman jahe untuk menghasilkan rimpang2 yg maximal.

Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.

              Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, sampah dapur umumnya menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam padi, sisa gergaji kayu, ataupun kulit gandum dan batang jagung (Yusuf, 2000). Mikroorganisme starter umumnya berupa bakteri asam laktat, ragi, atau bakteri fototrofik yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah dapur dan mempercepat pembusukan materi organik.

              Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.

               Pupuk Bokashi, menurut Wididana et al (1996) dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang berwawasan lingkungan. Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk anorganik masih diperlukan (Cahyani, 2003). Pupuk bokashi, seperti pupuk kompos lainnya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi bulk density tanah (Susilawati, 2000, dan Cahyani, 2003). Berdasarkan hasil penelitian Cahyani (2003), Penambahan pupuk bokashi berbahan dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas plastis tanah latosol, namun terjadi peningkatan indeks plastisitas. Penambahan bokashi arang sekam padi juga berpengaruh terhadap kekuatan geser tanah dan peningkatan tinggi maksimum tanaman. Bokashi juga dapat digunakan untuk mengurangi kelengketan tanah terhadap alat dan mesin bajak sehingga dapat meningkatkan performa alat dan mesin bajak (Yusuf, 2000), dengan pengaplikasian bokashi sebelum pengolahan tanah dilakukan.

Cara membuat Bokhasih. (klik disini )
Membuat pupuk bokashi dengan jumlah besar
              Anda jangan terpaku pada tutorial yang mengharuskan dari jenis tanaman apa dan harus mencarinya dimana, yang harus anda cari adalah bahan baku berjenis organik apapun itu atau sisa kotoran ternak dan lebih bagus lagi jika anda menggabungkan kedua jenis itu. Dalam hal ini berlaku juga untuk pembuatan pupuk bokashi sekala besar ataupun secara kecil hanyasaja dibedakan dari volume yang anda buat bahan bakunya seberapa banyak.

              Tahapan pembuatan pupuk bokashi pertanian :

             Bahan yang kami buat untuk pembuatan bokashi dan yang sudah kami buat adalah :

            1. 50 kg arang sekam
            2. 100 kg humus (top soil, berasal dari tanah hutan lebih baik)
            3. 1 liter larutan dekomposer (EM4)
            4. 50 kg serbuk gergaji/dedak
            5. 200 kg jerami atau sisa hijauan
            6. 600 kg kotoran ternak yang telah kering
            7. 1 kg gula pasir


Anda bisa mengkrasikan bahan diatas ataupun menambahkanya dengan jenis – jenis bahan organik lainya. Sebelum anda membuatnya, tentukan terlebihdahulu tempat yang paling cocok untuk fermentasi, usahakan tempat yang teduh tidak terkena cahaya matahari langsung apalagi terkena air hujan.

              Siapkan lubang berbentuk persegi panjang diatas tanah untuk bahan-bahan diatas, ukuran lebar 1 meter, panjang 2 meter dan dalam 30-50 cm jadi perkirakan yang bisa muat untuk bahan yang akan anda buat pupuk.

               Kemudian masukan bahan-bahan yang akan di buat pupuk bokashi kedalam lubang yang sudah anda buat tadi, seperti cacah jerami atau hijauan kecil-kecil, bahan-bahan organik seperti kotoran ternak dan bahan-bahan organik lainnya. Jika dirasa tanah yang berada didaerah anda terlalu masam atau basa anda bisa menetralkan dengan menambahkan abu (Mg) dan kapur pertanian (Ca) atau kaptan di toko pertanian terdekat, tujuanya selain menetralkan pH bisa juga menambah unsur hara yang terkandung semakin banyak.

Langkah berikutnya anda tinggal menencerkan larutan EM4, perhitungannya jika 1 liter EM4 anda bisa larutkan sebanyak 200 liter air dengan gula pasir 1 kg, atau juga  bisa menggunakan molase ( bekas perasan gula pasir biasanya ada di pabrik gula). Yang dibutuhkan untuk porsi yang anda buat ini biasanya membutuhkan 200 liter. Siram larutan yang sudah siap tadi ke bahan pupuk bokashi secara merata, usahakan bahan sudah terkena air larutan hingga kelembaban mencapai 30-40%. Jika anda masih bingung cara mengatur kelembaban, anda bisa menggunakan secara manual dengan meremas bahan pupuk, jika keluar air maka anda harus menambahkan bahan lagi, jika terlalu kering siram kembali, pokoknya ukuran yang pas ketika dilepaskan tidak mudah terurai atau terurai pelan-pelan.

              Tutup semua bahan jika dirasa sudah siap untuk difermentasi menggunakan plastik atau terpal, proses prmentasi membutuhkan waktu 7-13 hari. Lihat perkembangan perubahan bahan dan atur suhu pada proses ini maksimal 45ºC. Jika terlalu panas maka anda cukup mengaduk bahan tersebut agar suhunya dapat turun dan sesuai lagi. Setelah 14 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung.

Membuat pupuk bokashi di rumah
               Pupuk bokashi bisa dibuat dirumah dengan mudah, anda bisa memanfaatkan dari sisa-sisa makanan yang berjenis organik atau limbah dapur. Jenis limbah rumahtangga ini harus dipilah atau dipisahkan dari limbah rumah tangga organik dan non organik untuk dijadikan Pupuk bokashi. Dan hasil dari limbah tersebut juga sama jika anda membeli Pupuk bokashi yang sudah jadi dipasaran atau toko pertanian. Berikut ini adalah beberapa cara yang harus anda kerjakan :

            Bahan-bahan :
           1. Kumpulkan jenis makanan sisa yang berjenis organik apapun itu.
           2. Tambahkan 5 kg dedak/serbuk gergaji, 5 kg arang sekam, 10 ml EM4 dan dua sendok gula pasir.

Siapkan satu tong plastik ukuran 200 liter. Buat lubang bagian bawahnya untuk mengeluarkan cairan hasil pengomposan. Cairan ini berguna sebagai pupuk organik cair.

                 Cara pembuatan :

               Potong kecil-kecil bahan organik sampai benar-benar kecil agar cepat dalam fermentasi, kemudian campurkan bahan seperti dedak/serbuk gergaji dan arang sekam.
               Encerkan 10 ml larutan EM4 dengan 1 liter air, tambahkan dua sendok gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku tadi.
               Larutkan 10 ml EM4 dengan 1 liter air biasa, kemudian tambahman 2 sendok makan gulapasir.
               Campurkan larutan itu dengan bahan organik yang sudah anda cincang tadi.
              Tutup tong tadi hingga rapat, atur kelembaban hingga 45ºC. Kemudian lihat perubahan, jika dilihat teksturnya merupai tanah maka sudah bisa dipastikan fermentasi anda berhasil. Kira- kira membutuhkan waktu 5-7 hari.            
               Pupuk bokashi sangat mudah sekali dilakukan baik sekala rumah tangga atau sekala besar untuk kebunya sendiri, namun dari sebagaian petani masih saja malas untuk membuatnya. Walau bagaimanapun anda adalah seorang petani yang hebat untuk menjadikan tanaman anda sehat dan merawatnya dengan baik.



               Kami hanya meringkas dari pembuatan pupuk bokashi dan anda bisa membuatnya lebih baik dari tutorial diatas.

Cara membuat Decomposer EM4 klik:cara membuat em4 sendiri


III. Bibit Jahe dan penanaman.
Hendaknya bibit jahe di pilih dari rimpang jahe yang ber umur antara 10 sd 12 bulan bertekstur bagus mengkilap keras dan terlihat sangat segar.
Pertama tama sortir bibit dari hasil panen untuk persiapan bibit tanam kembali,sortiran kedua adalah untuk penjualan,sedangkan sortiran ketiga adalah untuk pemakaian sendiri atau dibagi kan untuk amal.
a.pilih rimpang yang baik untuk bibit dengan bakal tunas satu atau 2 tunas.
b.Pilih bibit yang terbebas dari serangan penyakit baik jamur ataupun bactery.
c.semai bibit yang telah disortir dan di potong2 per 50 gram untuk bakal tunas 1  atau 2 tunas.
d.tebarkan/hamparkan bibit di atas jerami atau tanah,buat maximal 5 lapis.
e.Siram bibit yang telah di hamparkan supaya lembab.
f.Beri naungan pembibitan kira2 intensitas cahaya sebesar 50 prosen.
g.Kontrol kelembapan pembibitan jangan sampai kering ataupun terlalu basah.
h.biarkan bibit sampai bertunas semua..kira2 3 minggu.
i.Setelah bibit bertunas dan siap pakai,tanam bibit dengan tunas menghadap keatas,sortir tunas yg seragam,3 titik per krg…atau 5 titik per krg.
j.Sebaiknya sebelum di tanam setiap kalung di test ph nya,..yang terbaik untuk jahe adalah 5,5  sd 7
k.Bila tanah terlalu asam yaitu ph dibawah 5 ,tambahkan kapur dolomit.
l.Bila tanah terlalu basah yaitu ph diatas 8,tambahkan phosphor.
m.Setelah bibit ditanam  area diberi paranet dengan intensitas cahaya 60 %.
n.Cara memperbaiki ph media klik  :Cara perbaiki ph media tanam (tanah )

IV.Pemeliharaan,Pemupukan dan penyiraman.
a.Tambahkan (bumbuni) bokhasih setiap bulan pada setiap karung kira2 setinggi 5 cm untuk menutup rimpang jahe yg terbuka.
b.Siram setiap hari terutama pada sore hari.
c.Siram dengan POC (Pupuk organic cair ) 2 kali setiap minggu.

Pupuk organic cair bisa di buat sbb.
a.Air cucian beras,air kelapa,air kencing sapi/kambing 1 ltr
2.Air gula merah 1 ons
3.EM4 atau Yakult kira2 20 ml

          4.Bahan ini di campur dan ditempatkan di suatu wadah tertutup dan teduh , yang diberi lubang pembuangan co2 pakai slang sebab akan terjadi reaksi kimia fermentasi dari bahan2 tsb dan akan menghasilkan gas buang co2,gas ini yg harus disalurkan keluar supaya tidak meledak.
Setelah 2 minggu di peram,bahan2 tsb sudah menjadi pupuk organic cair (POC ).
5.untuk pemakaian harus dicairkan lagi dengan perbandingan 1:10 ( 1 ltr poc dicampur 10 ltr air ) baru disiramkan pada jahe.

Hasil gambar untuk jahe dalam karung


V.Panen dan penjuaalan.
Panen jahe kira2 umur 10 sd 12 bulan,jahe yang sudah tua akan terjadi kerontokan pada daun2 jahe,mengering dan layu,ini menandakan bahwa jahe sudah siap panen.
1.Pada waktu panen pisah kan jahe2 dengan kwalitas terbaik untuk bibit berikutnya,sebanyak yang di butuhkann.
2.Pilih jahe dengan kwalitas yg terbaik untuk di jual.
3.Sisa2 akhir untuk dikonsumsi atau untuk dibuat obat hama.




VI.Untung Rugi dan kalkulasi biaya per karung Jahe Vertikultural.





Demikian gambaran singkat tehnik berkebun jahe pada lahan yang sempit.
Penulis:Susantosn




No comments:

Post a Comment