Sejarah
Lembaga penelitian perkebunan yang berkedudukan di Jalan Taman Kencana No. 1 Bogor, saat ini bernama Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, pernah memiliki nama dan peran yang besar dalam memajukan dan mengembangkan perkebunan di Indonesia. Ukiran sejarah lembaga penelitian tersebut dimulai sejak jaman penjajahan Belanda.
Dari tahun 1901 sampai dengan tahun 1916, di Pulau Jawa didirikan enam lembaga
penelitian perkebunan, dua di antaranya berada di Bogor yaitu Algemeen
Profestation voor Thee, Profestation voor Rubber. Gedung yang berdiri megah
dengan model yang sangat spesifik di Jalan Taman Kencana No. 1 dibangun pada
tahun 1926. Gedung tersebut merupakan tonggak sejarah kebesaran lembaga
penelitian perkebunan di Pulau Jawa selama masa penjajahan Belanda. Pada tahun
1933 dilakukan penciutan dari enam menjadi tiga lembaga penelitian yaitu
Profestation West Java, Profestation Midden-en Oost Java dan Besoekisch
Profestation. Ketiganya semula dikelola oleh Algemeen Landbouw Syndicat (ALS)
namun kemudian diserahkan kepada Centrale Vereniging tot Beheer van
Profestation voor de Overjarige Cultuur in Indonesie yang lebih dikenal dengan
sebutan Centrale Profestation Vereniging (CPV).Lembaga penelitian perkebunan yang berkedudukan di Jalan Taman Kencana No. 1 Bogor, saat ini bernama Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, pernah memiliki nama dan peran yang besar dalam memajukan dan mengembangkan perkebunan di Indonesia. Ukiran sejarah lembaga penelitian tersebut dimulai sejak jaman penjajahan Belanda.
Dalam
perjalanannya, Profestation West Java diubah menjadi Profestation der CPV
Bogor, Profestation Midden-en Oost Java menjadi Profestaion der CPV Malang, dan
Besoekisch Profestation menjadi Profestation der CPV Jember. Pada tahun 1952
ketiga lembaga penelitian tersebut di atas digabung menjadi satu yakni
Profestation der CPV yang berkedudukan dan berpusat di Bogor, dengan Jember
sebagai cabangnya. Selanjutnya sehubungan dengan pengambil-alihan
perusahaan-perusahaan milik Belanda oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1957
maka Profestation der CPV diubah namanya menjadi Balai Penyelidikan Perkebunan
Besar berkedudukan di Bogor dengan cabangnya di Jember. Bersamaan dengan itu
Indonesisch Instituut voor Rubber Onderzoek/INIRO yang berkedudukan di Jalan
Salak No. 1 Bogor (berdekatan dengan gedung CPV) diubah namanya menjadi Balai
Penyelidikan dan Pemakaian Karet. Pada tahun 1968 kedua lembaga penelitian
tersebut digabung dan namanya diganti menjadi Balai Penelitian Perkebunan Bogor.
Mulai tahun
1987 Balai Penelitian Perkebunan Bogor berada di bawah pengelolaan Asosiasi
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I). Pada tahun 1989 nama
Balai Penelitian Perkebunan Bogor diubah menjadi Pusat Penelitian Perkebunan
Bogor. Dalam upaya untuk melaksanakan penelitian bioteknologi perkebunan secara
terpadu dan efisien, pada tahun 1993 Pusat Penelitian Perkebunan Bogor diubah
menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan. Dengan gedung, fasilitas, dan
SDM yang masih sama, akhirnya, pada tahun 1996 lembaga penelitian yang
sebelumnya pernah memiliki nama besar di Indonesia diubah menjadi Unit
Penelitian Bioteknologi Perkebunan (UPBP), sebuah lembaga yang secara de jure
hilang dari struktur organisasi resmi. Lalu pada tahun 2003 lembaga ini
berganti nama menjadi Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia dan
menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia(PPBBI) pada
tahun 2015.
sumber
Visi dan Misi
Visi dan
Misi
Visi Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia adalah Menjadi perusahaan berbasis riset bioteknologi dan bioindustri yang inovatif dan bertaraf internasional.
Visi Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia adalah Menjadi perusahaan berbasis riset bioteknologi dan bioindustri yang inovatif dan bertaraf internasional.
Misi Pusat
Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia adalah :
1.
Meningkatkan kompetensi sumberdaya penelitian untuk menciptakan inovasi
teknologi dan menghasilkan karya riset bertaraf internasional
2.
Melakukan penelitian terobosan dalam bidang bioteknologi dan
bioindustri sesuai kebutuhan pengguna
3.
Menjalin kerjasama riset, pengembangan, dan komersialisasi hasil penelitian
dengan lembaga lain lingkup nasional dan internasional
4.
Mendorong percepatan dan pemanfaatan hasil riset bioteknologi dan bioindustri
yang berdaya saing tinggi untuk menunjang kemajuan agribisnis berwawasan
lingkungan
5.
Mewujudkan kemandirian institusi PPBBI melalui pelayanan jasa kepakaran,
lisensi teknologi, jasa analisis, dan komersialisasi hasil riset
6.
Melaksanakan tanggung jawab sosial kemasyarakatan
sumber
No comments:
Post a Comment