Pameran Fungal Futures, di Belgia, memamerkan berbagai objek yang dibuat menggunakan jamur menawarkan untuk mengintip masa depan yang lebih berkelanjutan.
Kita sangat membutuhkan bahan berkelanjutan yang memberikan alternatif ramah lingkungan untuk mengganti plastik dan bahan lainnya yang dapat menyebabkan polusi. Solusinya bisa saja dari jamur.
Mikroorganisme ini menumbuhkan jaringan struktur seperti akar atau dikenal sebagai miselia, yang dapat direkayasa dan dikombinasikan dengan komponen alami lain untuk mengembangkan bahan dengan sifat yang berbeda.
Pameran di museum De Wereld van Kina Tuin, di Ghent, Belgia, mengumpulkan karya para desainer di seluruh Eropa yang berfokus pada jamur, untuk mendapatkan bahan yang dapat digunakan membuat segala macam barang keperluan harian secara berkelanjutan.
Dan begitu selesai menggunakan barang-barang tersebut, kita dapat menjadikannya kompos. Berikut ini beberapa contohnya:
Pakaian
Konsumsi pakaian kita meningkat tajam, menghasilkan begitu banyak limbah karena cepat luntur dan sering merasa lebih mudah membeli sesuatu yang baru daripada memperbaiki apa yang dimiliki.
Dengan dasar inilah desainer Belanda, Aniela Hoitink, telah menciptakan bahan yang terbuat dari miselium jamur yang dapat digunakan untuk membuat pakaian.
Dia membuat proses modular, dimana sepotong pakaian dapat dibuat sesuai keinginan si pemakai dengan hanya menempatkan cakram dari bahan jamur satu di atas lainnya.
Hasil bahan tersebut nantinya dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan panjang dan bentuk, lalu setelah tidak digunakan lagi, dapat dengan mudah dikomposkan.
Begitupun dengan desainer sepatu, Kristel Peters, yang telah juga menerjemahkan konsep ini ke dalam pembuatan sepatu.
Hasilnya adalah sepatu modular dua bagian, di mana bagian atas dapat diganti dan dapat diubah sesuai dengan mode atau kebutuhan pemakainya. Hal tersebut didapat dengan membuat potongan dari bahan miselium, yang akhirnya akan dapat menghilangkan limbah tak terurai.
Furniture dan Peralatan Rumah Tangga
Kita mengisi rumah-rumah dengan berbagai macam benda, sayangnya sebagian besar terbuat dari bahan sintetis yang mencemari lingkungan, seperti plastik. Di masa depan, ini akan dapat diganti dengan bahan alami yang tidak merusak lingkungan.
Itu adalah gagasan yang mendasari Maurizio Montalti, pendiri praktik desain Officina Corpuscoli, yang bekerja sama dengan seniman dan perancang, meneliti bahan jamur yang memiliki sifat berbeda untuk aplikasi yang berbeda pula sesuai kebutuhan.
Visinya adalah untuk mengubah konsep menjadi kenyataan, sebagai pendiri startup Mycoplast, yang berfokus pada peningkatan produksi bahan jamur ini ke tingkat industri.
Salah satu kreasinya adalah serangkaian barang-barang peralatan rumah tangga, termasuk mangkuk, kursi, tas dan lampu yang terbuat dari miselium.
Dengan barang-barang tersebut, Montalti memperlihatkan realisasi dalam mengganti bahan dasar pembuatan benda-benda yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Desainer Jonas Edvard, memiliki tujuan serupa dalam gagasannya. Menggunakan kombinasi miselium dari jamur tiram dan serat yang bersumber dari tumbuhan, ia telah menciptakan metode untuk membentuk bahan yang kuat, lentur dan ringan, menjadi barang-barang berguna seperti bangku dan lampu.
Makanan
Produksi makanan adalah suatu proses yang sangat membebani lingkungan hidup. Proses ini secara garis besar adalah membunuh hewan untuk diambil daging serta semua bahannya yang secara tradisional dapat diubah menjadi makanan.
Tapi, duo desainer yang berbasis di Austria, bereksperimen dengan memproduksi jamur yang dicampur limbah plastik dan dapat dimakan. Katharina Unger dan Julia Kaisinger, desainer di LIVIN Studio, telah menciptakan prototipe perangkat untuk produksi makanan berbahan jamur ini.
Perangkat tersebut berisikan serangkaian tabung kecil membulat yang terbuat dari agar, produk turunan rumput laut yang digunakan sebagai basis nutrisi untuk jamur.
Pembuluhnya kemudian diisi dengan plastik, dan jamur dibiarkan tumbuh di seluruh struktur, yang akhirnya akan mengurangi kadar plastik selama proses pertumbuhan.
Dalam beberapa waktu, jamur akan bisa dipanen untuk kemudian dimakan. Dengan demikian, perangkat tersebut mengubah produksi makanan menjadi proses yang ramah lingkungan.
Langit adalah batasnya
Pameran Fungal Futures membuktikan bahwa hampir tidak ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan dengan bahan yang berkelanjutan, dalam konteks ini jamur.
Salah satu proyek yang disajikan termasuk tampilan virtual 3D metode untuk kombinasi miselium dengan bahan limbah yang menghasilkan bahan penyerap CO2.
Inovasi ini mungkin terasa agak futuristik saat ini, tetapi bahan-bahan ini mungkin datang lebih cepat daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Ada banyak industri yang dapat mengambil manfaat dari peralihan metode produksi biologis.
Adidas contohnya, sebuah perusahaan apparel terkenal bermitra dengan perancang dan perusahaan biotek untuk mengembangkan bahan yang berkelanjutan, salah satunya sepatu berbahan sutra yang dapat terurai.
Produk pertama tersebut akan mulai dipasarkan dalam beberapa tahun mendatang, dan tidak lama kemudian bahan plastik akan menjadi sebuah masa lalu.
Baca juga: Rahasia di Balik Kekuatan Sutera Laba-Laba
Baca juga :
No comments:
Post a Comment