Inilah Cara Tepat Mengatasi & Mengendalikan Hama Kumbang Janur (Brontispa longissima) Pada Tanaman Kurma
Pelepah daun muda kurma di lahan milik salah seorang pekebun kurma penuh bercak-bercak cokelat memanjang dalam suatu garis lurus. Garis-garis tersebut sejajar satu dengan lainnya. Lama kelamaan bercak-bercak ini kemudian menyatu sehingga daun kelihatan mengeriput dan setelah pelepah terbuka penuh daun kelihatan seperti terbakar. Saat lipatan daunnya dibuka, ternyata terdapat kumbang-kumbang kecil berwarna kehitaman. Kumbang-kumbang kecil itu bisa ditemukan juga pada bagian dalam lipatan pinak daun atau di antara pinak-pinak daun dan menggerek lapisan epidermis. Semua itu adalah tanda-tanda bahwa tanaman Anda telah terserang hama Brontispa longissima atau lebih dikenal disini dengan sebutan kumbang janur. Informasi berikut kami susun agar Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi serangan hama tersebut.
Hama Kumbang Janur (Brontispa longissima)
Brontispa longissima atau yang lebih dikenal dengan kumbang janur ini merupakan salah satu hama utama pada tanaman buah kelapa. Hama kumbang janur ini menyerang pada hampir semua tahap umur tanaman, terlebih lagi tanaman kelapa yang sudah menghasilkan buah. Tau gak sich kenapa kumbang janur sangat suka dengan pohon kelapa dan menjadi hama utam pohon kelapa?. Hal ini disebabkan karena secara morfologi tanaman kelapa, dimana notabenya setiap bulan menghasilkan janur baru merupakan sumber makanan utama sang kumbang janur atau Brontispa longissima. Kemudian apa hubungannya kumbang janur dengan pohon kurma, kumbang janur kan menyerang pohon kelapa bukan kurma?. Yups, Karena pohon kurma merupakan salah satu tanaman buah unggulan yang masuk dalam golongan palem-paleman seperti kelapa, sehingga besar kemungkinan hama kumbang janur ini juga bisa menyerang pohon kurma.
– Sikuls Hidup Kumbang Janur
Kumbang janur dapat melangsungkan satu siklus hidupnya dari telur, larva, pupa hingga dewasa selama 43 – 67 hari dan seekor betina bisa menghasilkan telur sebanyak 50-100 butir sepanjang hidupnya. Masa inkubasi telur 3 – 7 hari. Tahap perkembangan larva 23-54 hari, pupa 4-6 hari. Lama hidup kumbang berkisar 2,5-3 bulan. Perkembangan dari telur sampai imago 5-7 minggu.
Sex ratio jantan betina adalah 1:1,15. Lama hidup larva dan imago sebagai tahap perkembangan yang aktif merusak tanaman masing-masing adalah sekitar 35-54 hari dan 75- 90 hari. Berdasarkan data tersebut, jelas terlihat bahwa aktifitas makan atau merusak dari hama ini cukup lama yaitu sekitar 110 – 144 hari.
Kumbang janur dapat melangsungkan satu siklus hidupnya dari telur, larva, pupa hingga dewasa selama 43 – 67 hari dan seekor betina bisa menghasilkan telur sebanyak 50-100 butir sepanjang hidupnya. Masa inkubasi telur 3 – 7 hari. Tahap perkembangan larva 23-54 hari, pupa 4-6 hari. Lama hidup kumbang berkisar 2,5-3 bulan. Perkembangan dari telur sampai imago 5-7 minggu.
Sex ratio jantan betina adalah 1:1,15. Lama hidup larva dan imago sebagai tahap perkembangan yang aktif merusak tanaman masing-masing adalah sekitar 35-54 hari dan 75- 90 hari. Berdasarkan data tersebut, jelas terlihat bahwa aktifitas makan atau merusak dari hama ini cukup lama yaitu sekitar 110 – 144 hari.
Gejala atau Tanda-Tanda Serangan Kumbang Janur
Serangan kumbang janur biasanya terjadi pada pelepah daun yang masih muda. Kumbang mulai menyerang pucuk melalui jalan masuk pelepah muda yang belum terbuka penuh. Larva dan imago Brontispa longissima memakan permukaan dalam janur kelapa yang belum membuka, menimbulkan bercak-bercak berwarna coklat memanjang dan menyatu sehingga janur kelapa menjadi keriput seperti terbakar. Kumbang betina akan bertelur dan menghasilkan larva, kemudian larva berkembang menjadi pupa dan imago. Seluruh tahap perkembangan hama tersebut dapat ditemukan di satu tanaman. Kumbang dan larva merupakan tahap perkembangan hama yang merusak. Gejala serangan yang ditimbulkan oleh kumbang sama dengan gejala yang dihasilkan akibat gerekan larva. Hama ini tidak menyukai cahaya sehingga pada saat daun terbuka, larva dan imago akan berpindah menyerang daun yang lebih muda. Pada serangan berat anak daun tidak membuka sempurna, asimilasi daun terhambat, buah mudah gugur, dan dapat mematikan tanaman.
Serangan hama kumbang janur atau Brontispa longissima sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor dari dalam dari hama itu sendiri dan faktor luar seperti iklim, makanan dan hayati. Peningkatan populasi hama Brontispa longissima biasanya sering terjadi pada waktu musim kering jika dibandingkan dengan musim penghujan. Hal ini disebabkan karena kecepatan melangsungkan siklus hidup hama Brontispa longissima tersebut terjadi lebih cepat pada musim kemarau. Faktor lainnya adalah pada musim penghujan, banyak hama yang mati karena serangan musuh alami khususnya entomopatogen.
Hama kumbang janur ini merupakan jenis hama yang tidak menyukai cahaya, sehingga habitatnya sangat menyukai daun muda yang belum terbuka. Karakter ini membuat hama Brontispa longissima ini sangat sulit untuk dideteksi keberadaannya oleh petani atau yang belum mengetahui tentang hama ini sehingga hama bisa berkembang biak dengan leluasa menghasilkan populasi dalam jumlah besar. Musuh alamipun tidak dengan mudah bisa menyerang hama yang berada di dalam lipatan pinak daun apalagi lipatan yang masih berlekatan erat satu dengan lainnya.
Cara Pengendalian Hama Kumbang Janur
Sebelum melakukan pengendalian ada baiknya dilakukan pengamatan pada 10 pohon/ha kemudian dihitung jumlah kumbang pada setiap pelepah muda dengan cara membuka pinak daun yang masih tertutup (janur). Jika jumlah rata-rata kumbang Brontispa longissima sudah mencapai 10 ekor/tanaman maka tindakan pengendalian harus segera dilakukan.
– Secara Kultur Teknis
Pemupukan, pengelolaan air dan sanitasi kebun untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang baik. Tindakan ini dilakukan mengingat tanaman kelapa akan lebih rentan terhadap serangan Brontispa longissima jika keadaan kebun tidak terpelihara dan tanahnya tergenang.
Pemupukan, pengelolaan air dan sanitasi kebun untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang baik. Tindakan ini dilakukan mengingat tanaman kelapa akan lebih rentan terhadap serangan Brontispa longissima jika keadaan kebun tidak terpelihara dan tanahnya tergenang.
– Secara Mekanis
Dilakukan dengan mengikat, memotong, menurunkan dengan tali, dan membakar janur kelapa yang terserang Brontispa longissima. Pemotongan pucuk janur ini diulang setelah pucuk baru tumbuh lagi sampai gejala serangan hilang. Cara ini cukup mudah dan murah, namun cukup sulit untuk tanaman yang tinggi.
Dilakukan dengan mengikat, memotong, menurunkan dengan tali, dan membakar janur kelapa yang terserang Brontispa longissima. Pemotongan pucuk janur ini diulang setelah pucuk baru tumbuh lagi sampai gejala serangan hilang. Cara ini cukup mudah dan murah, namun cukup sulit untuk tanaman yang tinggi.
– Secara Hayati
Pengendalian secara hayati adalah kegiatan mengendalikan populasi hama dengan menggunakan parasitoid, predator, dan entomopatogen yang merupakan musuh alami dari hama tersebut.
Saat ini musuh alami yang potensial dalam mengendalikan hama Brontispa longissima adalah parasitoid Tetrastichus brontispae, predator Cocopet (Chelisoches morio), dan entomopatogen Metarhizium anisopliae.
Pengendalian secara hayati adalah kegiatan mengendalikan populasi hama dengan menggunakan parasitoid, predator, dan entomopatogen yang merupakan musuh alami dari hama tersebut.
Saat ini musuh alami yang potensial dalam mengendalikan hama Brontispa longissima adalah parasitoid Tetrastichus brontispae, predator Cocopet (Chelisoches morio), dan entomopatogen Metarhizium anisopliae.
Pelepasan Parasitoid Tetrastichus brontispae
Aplikasi parasitoid Tetrastichus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Aplikasi parasitoid Tetrastichus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Parasitoid Tetrastichus terletak dalam koker yang berisi pupa terparasit. Satu koker berisi ±10 pupa.
- Ikat koker dengan kawat kemudian gantungkan pada pelepah tanaman yang terserang hama Brontispa.
- Pelepasan parasitoid Tetrastichus dapat dilakukan pada lima titik dalam satu hektar tergantung tingkat kerusakan tanaman dan populasi hama.
- Jangan meletakkan pada tanaman yang tidak terserang Brontispa, Tetrastichus akan mati karena tidak memiliki sumber makanan.
Pelepasan Predator Cocopet (Chelisoches morio)
Cocopet tidak hanya memangsa satu stadia perkembangan hama Brontispa longissima namun hampir semua tahap perkembangan seperti larva, pupa dan imago serta dapat memangsa Brontispa longissima secara berkelanjutan selama hidupnya.
Cocopet tidak hanya memangsa satu stadia perkembangan hama Brontispa longissima namun hampir semua tahap perkembangan seperti larva, pupa dan imago serta dapat memangsa Brontispa longissima secara berkelanjutan selama hidupnya.
Cocopet dapat diperbanyak menggunakan media campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1. Makanan untuk cocopet dapat menggunakan bahan-bahan organik, kompos, dan sisa-sisa sampah. Makanan diganti atau ditambahkan setiap 2-3 hari sekali.
Sebagai suplemen dalam perbanyakan massal ini pada setiap wadah perbanyakan ditambahkan serasah daun kelapa kering sebagai tempat persembunyian Cocopet (karena Cocopet cenderung merupakan binatang yang tidak menyukai cahaya terang), dan sebagai tempat meletakkan telurnya.
Setelah dilakukan perbanyakan Cocopet dapat dilepaskan pada bagian pucuk tanaman yang terserang hama Brontispa. Jumlahnya dapat disesuaikan tergantung tingkat kerusakan tanaman dan populasi hama.
Penggunaan Entomopatogen Metarhizium anisopliae
Jamur Metarhizium dapat diaplikasikan dengan cara membuat suspensi cendawan kemudian disemprotkan pada tanaman kelapa yang terserang hama Brontispa.
Jamur Metarhizium dapat diaplikasikan dengan cara membuat suspensi cendawan kemudian disemprotkan pada tanaman kelapa yang terserang hama Brontispa.
Cairan semprot diaplikasikan pada bagian pucuk sekitar 100 ml pertanaman. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dan hindari sinar matahari langsung.
Karantina
Telur, larva, pupa atau imago Brontispa longissima dapat menyebar dari daerah yang terserang ke daerah lain melalui bahan tanaman yang terserang (bibit kelapa atau palma hias), tubuh manusia, hewan, dan kendaraan. Pada saat mengekspor produk-produk pertanian dari daerah serangan Brontispa hindari penggunaan daun kelapa sebagai pembungkusnya. Peraturan karantina perlu diterapkan untuk menghindari penyebaran ke daerah-daerah lain yang masih bebas serangan Brontispa longissima.
Telur, larva, pupa atau imago Brontispa longissima dapat menyebar dari daerah yang terserang ke daerah lain melalui bahan tanaman yang terserang (bibit kelapa atau palma hias), tubuh manusia, hewan, dan kendaraan. Pada saat mengekspor produk-produk pertanian dari daerah serangan Brontispa hindari penggunaan daun kelapa sebagai pembungkusnya. Peraturan karantina perlu diterapkan untuk menghindari penyebaran ke daerah-daerah lain yang masih bebas serangan Brontispa longissima.
Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi merupakan alternatif terakhir dan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pestisida yang dapat digunakan antara lain Spontan, diaplikasikan dengan cara injeksi batang dan infus akar pada tanaman terserang, dengan dosis 10-15 cc / batang.
Pengendalian secara kimiawi merupakan alternatif terakhir dan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pestisida yang dapat digunakan antara lain Spontan, diaplikasikan dengan cara injeksi batang dan infus akar pada tanaman terserang, dengan dosis 10-15 cc / batang.
Demikianlah informasi tentang hama kumbang janur atau Brontispa longissima dan cara pengendaliannya tersebut, semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan kita tentang budidaya tanaman buah kurma dan bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Daftar Pustaka Cara Pengendalian Hama Kumbang Janur
- Bibit Kurma Kuljar Indonesia, Pengendalian Hama Brontispa longissima pada Tanaman Kurma. Online: https://tinyurl.com/y72k8qs8 diakses pada 3 Januari 2018
sumber
numpang promote ya min ^^
ReplyDeletebuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||