AKTIVITAS PERKEBUNAN – Provinsi Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat terkenal sampai ke manca negara sebagai tujuan pariwisata. Wisata yang ditawarkan adalah keunikan budaya, seni, keindahan alam dan upacara keagamaannya, sehingga Bali mendapat julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Dalam setiap kegiatan keagamaan dan mendukung wisata, beberapa tanaman perkebunan khususnya kelapa menjadi salah satu tanaman wajib tersedia sehingga menjadi sumber peningkatan perekonomian masyarakat Bali. Salah satu di antaranya adalah pemanfaatan buah muda kelapa Genjah sebagai salah satu bahan ‘sesajen’ dalam upacara keagamaan dengan sebutan “Kelapa Daksina”.
Hal ini mendasari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan provinsi Bali mengadakan Pertemuan Sosialisasi/Koordinasi Pengenalan Varietas Tanaman Perkebunan.Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman staf, petugas teknis, penangkar dan produsen benih dalam menjalankan tugasnya mengawal program pengembangan tanaman perkebunan.
Pertemuan ini dilaksanakan di Hotel Grand Santhi Denpasar pada tanggal 17 Juli 2018. Kegiatan dibuka oleh Ir. Lanang Wiryawan, MM Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, mewakili Kepala Dinas. Pertemuan ini diikuti oleh 50 Petugas Dinas Perkebunan dari 8 Kabupaten Kota dan Penangkar/ Produsen Benih Tanaman Perkebunan di Provinsi Bali.
Empat Narasumber memberikan materi terkait pengenalan varietas, regulasi dan program pengembangan tanaman perkebunan, salah satunya dari Balitbangtan yaitu Kepala Balai Penelitian Tanaman Palma Dr. Ismail Maskromo menyajikan Pengenalan Varietas Tanaman Kelapa Dalam dan Kelapa Genjah. Selain itu ada narasumber dari : Dinas yang diwakili Kabid Perkebunan memaparkan tentang Program Pengembangan Tanaman Perkebunan di Provinsi Bali tahun 2018, Direktur Jenderal Perkebunan di wakili Ir. Arifah MM membawakan materi Regulasi Perbenihan /Varietas Unggul Tanaman Perkebunan Tahun 2018, dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao diwakili Pemulia Kopi yaitu Dr. Ucu Sumirat memberikan materi Pengenalan varietas / klon tanaman kopi dan kakao.
Hadir juga dalam pertemuan ini, Ir. Jeannete Kumaunang, MSc peneliti bidang pemuliaan yang juga Kepala Seksi Pelayanan Teknik Balit Palma dan penanggung jawab perbenihan lokasi Bali serta persiapan pelepasan calom varietas kelapa Genjah Merah Bali.
Dalam rangka tahun perbenihan 2017 Balitbangtan, Kementerian Pertanian telah diberikan sebanyak 40 ribu benih varietas unggul Kelapa Dalam Bali. Benih tersebut disebarkan di tiga Kabupaten sentra kelapa yaitu Buleleng, Karangasem dan Jembrana. Pada tahun perbenihan 2018 dilanjutkan dengan penyediaan sebanyak 32.000 butir benih kelapa Dalam Bali untuk kabupaten sentra kelapa lainnya. Program perbenihan tanaman perkebunan tersebut untuk pembangunan kebun induk mendukung penyediaan benih kelapa di provinsi Bali.
Dalam rangka mendukung penyediaan kelapa Daksina, mulai tahun 2017 telah dilakukan identifikasi calon varietas Kelapa Genjah Merah Bali yang diharapkan dirilis tahun 2019. Selain Genjah Merah Bali, terdapat juga potensi aksesi kelapa Genjah Hijau Bali yang akan mulai diidentifikasi pada tahun 2018 ini.
Dengan demikian akan bertambah varietas unggul lokal Bali yang dirilis untuk mendukung pengembangan kelapa di wilayah provinsi Bali dan sekitarnya selain kelapa Genjah Kuning Bali (GKB) dan Dalam Bali (DBI) yang dilepas tahun 2006.
Semoga setelah mengikuti mengikuti pertemuan sosialisasi koordinasi pengenalan varietas tanaman perkebunan para peserta dapat lebih mengenal tipe dan varietas tanaman perkebunan sehingga dapat mengembangkannya dengan baik dan sesuai peraturan yang ada, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat perkebunan. Jayalah Perkebunan Indonesia.
Salam Kelapa!
“Kayalah Petani Kelapa Indonesia”
“Kayalah Petani Kelapa Indonesia”
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Palma
No comments:
Post a Comment