Sebelumnya, anda pernah tidak mendengar kata albino? Ini merupakan kondisi dengan tubuh yang tidak normal seperti biasanya. Yang menderita penyakit ini biasanya memiliki tubuh yang pucat serta rambut berwarna putih. Orang yang mengalami hal seperti ini, disebabkan karena kurangnya melanin dalam tubuh. Sebelum itu, anda harus tahu dulu seperti apa sebenarnya albino itu dan apa penyebabnya. Untuk itu, saya akan menjelaskan lebih dalam lagi mengenai ulasannya di bawah ini.
Pengertian Albino
Albino dari bahasa latin (Albus) yang berarti putih disebut juga hypomelanism atau hypomelanosis adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenita disorder. Albino adalah sebutan bagi penderita Albinism, albinisim adalah suatu kelainan pigmentasi kulit bawaan. Albino merupakan suatu kelainan pada produksi melanin yang menyebabkan penderitanya kekurangan melanin atau sama sekali tidak memiliki pigmen tersebut. Kondisi ini mengakibatkan warna rambut, kulit dan mata penderita terlihat sangat pucat atau cenderung putih.
Melanin merupakan zat kimia di dalam tubuh yang sangat mempengaruhi warna kulit, mata dan rambut. Ini dibuat oleh melanosit dimana sel-sel ditemukan di lapisan bawah kulit. Seorang anak yang terkena penyakit albino belum tentu memiliki orang tua yang menderita penyakit yang sama. Albino adalah penyakit dengan faktor bawaan atau gen. Akan tetapi, mungkin saja pendahulu dari keluarga orang tua si anak (penderita albino) memiliki penyakit yang sama, sehingga penyakit albino di turunkan ke si anak yang memiliki orang tua yang normal.
Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Gen resesif sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita sedangkan gen dominan adalah gen yang muncul pada diri kita dan menjadi sifat fisik. Jika seseorang memiliki satu gen normal dan untuk pigmentasi satu gen untuk albinisme, ia akan memiliki informasi yang cukup genetik untuk membuat pigmen normal dan tidak akan menderita penyakit tersebut. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:
- Sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
- Memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan.
- Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari dan dapat menimbulkan luka mirip dengan luka bakar atau tersiram air panas.
Mata albino sangat peka terhadap cahaya. Sehingga penderita albino ini akan menutup setengah kelopak matanya dan selalu berkedip. Selain itu, jaringan di dalam tubuhnya seperti otak dan saraf tulang belakang berwarna putih. Ternyata albino tidak hanya di temukan pada manusia. Akan tetapi, pada tanaman dan setiap jenis hewan bahkan juga pada burung. Untuk itu, tidak ada ras manusia yang tidak memiliki albino. Ini dipercaya bahwa albino mungkin menurun dan banyak orang yang tidak memiliki gen albino tapi meneruskan karakteristik ini kepada anak-anaknya.
Mungkin albino yang paling kita kenal adalah tikus putih dan kelinci putih. Tapi ada orang yang pernah melihat tupai albino dan bahkan jerapah albino. Jadi, bukan hanya manusia saja yang terkena penyakit albino. Namun, yang sering kita ketahui terserang penyakit semacam ini adalah manusia. Penyakit ini juga merupakan penyakit langka atau jarang sekali terjadi bahkan dilingkungan kita.
Penyebab Albino
Dalam keadaan normal, suatu asam amino yang disebut tirosin oleh tubuh diubah menjadi pigmen (zat warna) melanin. Albino terjadi jika tubuh tidak mampu menghasilkan atau menyebarluaskan melanin karena beberapa penyebab. Secara khusus, kelainan metabolisme tirosin menyebabkan kegagalan pembentukan melanin sehingga terjadi albinisme. Albinisme bisa diturunkan melalui beberapa pola, yaitu resesif autosom, dominan autosom atau X-linked.
Penyakit lainnya yang berhubungan dengan albinisme parsial atau albinisme terlokalisir (hilangnya pigmen hanya pada daerah tertentu) :
- Sindroma Waardenberg (rambut di dahi berwarna putih atau salah satu maupun kedua iris tidak memiliki pigmen)
- Sindroma Chediak-Higashi (pigmentasi kulit berkurang secara difus tetapi tidak total)
- Sklerosis tuberosa (terdapat bintik putih yang kecil dan terlokalisir)
- Sindroma Hermansky-Pudlak (albinisme menyeluruh disertai kelainan perdarahan).
Ada dua jenis albino berdasarkan gejala yang muncul yaitu albinisme okular dan okulokutaneus. Albinisme okular merupakan penyakit yang berdampak terhadap mata dan penglihatan penderita, atau dapat juga menyebabkan perubahan terhadap kulit atau rambut. Sedangkan okulokutaneusmerupakan jenis albinisme yang paling umum. Kondisi ini berdampak pada rambut, kulit, mata dan penglihatan.
Penyebab albinisme tergantung pada jenis albinisme, yaitu:
- Oculocutaneous Albinism (OCA) : OCA mempengaruhi kulit, rambut dan mata, meliputi beberapa subtipe, yaitu:
- OCA1 : disebabkan kurangnya enzim tyrosinase yang membuat orang memiliki rambut putih, kulit pucat, dan mata terang untuk subtipe OCA 1a, atau warna kulit, rambut, dan mata yang terang untuk subtipe OCA 1b.
- OCA2 : disebabkan oleh kurangnya gen OCA 2 yang menyebabkan berkurangnya produksi melanin. Orang dengan OCA 2 memiliki bawaan mata dan kulit yang berwarna terang, rambut berwarna kuning, pirang atau cokelat muda.
- OCA3 : disebabkan oleh kurangnya gen TYRP yang membuat orang dengan OCA 3 memiliki kulit berwarna cokelat kemerahan, rambut merah, mata berwarna hazel atau coklat.
- OCA4 : disebabkan oleh kurangnya protein SLC45A2 yang menyebabkan gejala serupa pada OCA2.
- Ocular Albinism (OA) : disebabkan oleh mutasi gen pada kromosom X dan terjadi hampir hanya pada pria. Orang dengan OA dapat memiliki rambut, kulit, dan warna mata yang normal, namun tidak memiliki warna pada retina.
Sindrom langka lainnya:
- Hermansky-Pudlak Syndrome (HPS) : disebabkan kurangnya 1 dari 8 gen, menyebabkan gejala yang menyerupai OCA, terjadi pada kelainan paru-paru, usus, dan perdarahan.
- Chediak-Higashi Syndrome : disebabkan oleh kurangnya gen LYST, menyebabkan gejala yang menyerupai OCA. Orang dengan Chediak-Higashi Syndrome dapat memiliki rambut coklat atau pirang, kulit putih krem hingga keabuan, dan cacat pada sel darah putih.
- Griscelli Syndrome (GS) : disebabkan oleh kurangnya 1 dari 3 gen. GS terjadi dengan albinisme, masalah imun dan masalah neurologis. GS biasanya mengakibatkan kematian dalam satu dekade kehidupan pertama.
Gejala Albino
Albinisme komplit terjadi jika sama sekali tidak ditemukan pigmen pada rambut, mata dan kulit (disebut juga albinisme okulokutaneus tanpa tirosin), sehingga rambutnya putih, matanya pink dan kulitnya pucat. Merupakan jenis albinisme yang paling berat. Penderita memiliki rambut, kulit dan iris mata yang berwarna putih, disertai gangguan penglihatan.
Penderita juga mengalami fotofobia (takut sinar matahari) dan mudah mengalami luka bakar karena matahari serta bisa menderita kanker kulit karena tidak memiliki melanin yang berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari. Albinisme okuler adalah jenis albinisme yang hanya menyerang mata. Warna kulit biasanya normal dan warna mata juga masih dalam batas normal, tetapi pemeriksaan retina menunjukkan bahwa retina tidak memiliki pigmen.
Albinisme komplit biasanya disertai oleh beberapa dari gejala berikut:
- Pergerakan mata yang sangat cepat (nistagmus)
- Strabismus (juling)
- Penurunan ketajaman penglihatan
- Kebutaan fungsional.
Umumnya kelainan mata pada penderita albino adalah sebagai berikut :
- Nystagmus, pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar
- Strabismus (“crossed eyes” or “lazy eye”).
- Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi dan astigmatisma.
- Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya
- Hipoplasi foveal – kurang berkembangnya fovea (bagian tengah dari retina)
- Hipoplasi nervus optikus – kurang berkembangnya nervus optikus.
- Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada chiasma optikus.
- Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya transmisi ke otak, sering karena kondisi lain seperti strabismus.
Penderita juga mengalami fotofobia (takut sinar matahari) dan mudah mengalami luka bakar karena matahari serta bisa menderita kanker kulit karena tidak memiliki melanin yang berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari. Albinisme okuler adalah jenis albinisme yang hanya menyerang mata. Warna kulit biasanya normal dan warna mata juga masih dalam batas normal, tetapi pemeriksaan retina menunjukkan bahwa retina tidak memiliki pigmen.
Jenis Albino Pada Manusia
Ternyata albino memiliki beberapa jenis. Jumlah manusia penderita albino di seluruh dunia beragam. Albino di Tanzania, Afrika Timur, adalah negara yang memiliki penderita Albino terbanyak di dunia, yakni sekitar 200.000 jiwa. Ini sama halnya lebih banyak dari penderita di negara lain. Disebagian besar negara, penderita albino hanya sekitar 1 orang per 20.000 penduduk. Sedangkan di Denmark, sekitar 1 orang penderita per 60.000 penduduk. Dan di Afrika, 1 orang penderita albino per 5000 penduduk.
Berikut merupakan jenis albino pada manusia:
- Jenis albino Oculocutaneous Albinism
Ini merupakan kekurangan zat pigmen pada kulit, mata dan rambut sehingga berwarna putih pucat, terang atau putih kekuningan. Kondisi ini adalah jenis albino yang menyebabkan seseorang sangat sensitif terhadap bahaya radiasi sinar matahari.
- Jenis albino Ocular albinism
Yang ini disebabkan kekurangn zat pigmen yang hanya menyerang pada area mata. Mata akan berwarna terang atau pirang namun uniknya rambut dan kulitnya memiliki pigmen yang normal. Jenis albino ocular tidak terlalu sensitif terhadap sinar matahari namun tetap dianjurkan memakai kacamata anti utraviolet guna mencegah silau dan pandangan menjadi kabur.
- Jenis albino Recessive total albinism
Yang satu ini merupakan jenis penyalit albino yang hampir sama dengan tipe Ocular albinism yaitu kekurangan pigmen yang hanya menyerang mata namun perbedaannya penderita tidak sensitif terhadap sinar matahari namun hanya mengalami pandangan yang kurang jelas pada benda jauh.
- Jenis albinino Black-Lock cell migration disorder syndrome (ABCD)
Ini terjadi karena kekurangan pigmen pada semua bagian tubuh tetapi memiliki bercak bercak yang bertebaran tidak beraturan disemua bagian tubuh sehingga berkesan kulitnya seperti sedang terkena kotoran.
- Jenis albino Deatness syndrome (ADFN)
Kasus albino yang mempunyai masalah dengan kasus vitiligo dimana penderitnya tidak bisa merndengar dan kesulitan untuk bicara secara normal. Ketulian yang terjadi muncul sejak lahir.
- Syndrome hermansky pudlak
Sindrome hermansky pudlak adalah kasus langka yang juga berhubungan dengan albino tetapi mempunyai resiko yang lebih berat yaitu rentan menderita pendarahan dan infeksi
- Syndrome Chediak highasi
Syndrome chediak higashi merupakan jenis albino yang juga langka dan menpunyai resiko tinggi mengalami penurunan daya tahan tubuh yang signifikan sehingga orang orang yang memiliki tipe albino ini cenderung mudah infeksio dan terserang bakteri atau virus dari udara atau orang lain.
No comments:
Post a Comment