Sudah sejak lama manusia bertanya-tanya: terbuat dari apa alam ini? Mengapa begitu banyak benda di alam ini, akan tetapi banyak yang memiliki sifat-sifat yang serupa?
Manusia kemudian menyadari bahwa benda-benda di alam tersusun dari beberapa unsur dasar atau fundamental. Dikatakan fundamental karena unsur penyusun benda-benda tersebut bersifat sederhana dan tidak tersusun dari unsur yang lebih kecil lagi.
Orang Babylonia pada abad ke-18 SM menyatakan bahwa unsur-unsur dasar tersebut adalah: laut, tanah, api, langit dan angin. Orang Cina zaman kuno mengatakan bahwa alam ini tersusun atas lima unsur, yaitu: kayu (mu, 木), api (huǒ, 火), tanah (tǔ, 土), emas atau logam (jīn, 金) dan air (shuǐ, 水). Demikian pula orang India kuno menyebutkan bahwa alam ini tersusun dari lima unsur, yaitu: tanah (bhūmi,भूमि), air (ap,अाप), api (agni, अग्नि), udara atau angin (marut, मरुत), dan ether (akasha, आकाश). Empedocles, seorang filsuf Yunani abad ke-5 SM, menyatakan bahwa alam ini tersusun atas empat unsur yaitu: api, udara, air dan tanah. Namun demikian, Democritus, seorang filsuf Yunani abad ke-5 SM juga, mengeluarkan spekulasi bahwa alam terdiri dari unsur yang tak dapat dibagi-bagi yang disebut dengan atom (atomos, ἄτομος).