1. Proses
Pembuatan Bioetanol Batang Pisang
Batang
pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati, 20% air. Potensi
kandungan pati batang pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol
dengan metode hidrolisis asam dan enzimatis menjadi bioetanol.
Langkah
– langkah yang digunakan untuk mengubah bonggol pisang menjadi bioetanol adalah
sebagai berikut:
1. Batang
pisang dihaluskan lalu di hiodrolisasi (mengubah pati menjadi glukosa) dengan
ragi tape. Proses peragian atau fermentasi gula menjadi bioetanol dilakukan
dengan menambahkan yeast atau
ragi. Mikroorganisme Saccharomyces cereviciaei dibutuhkan
dalam proses fermentasi glukosa yang dihasilkan dari pati yang telah dipecah
secara anaerob dengan
2. Dalam
fermentasi alkohol, tambahkan yeast. Dalam tahap
ini akan menghasilkan etanol dan CO2.
Kemudian bahan didinginkan pada kisaran suhu 27-32 0
3. Lalu
disaring.
4. Kemudian
hasilnya didestilasi (proses pemisahan air). Proses distilasi pada pembuatan
etanol sebagai bahan bakar alternatif bertujuan untuk memisahkan etanol dengan
air pada etanol hasil fermentasi. Pada distilasi ini, pemisahan alkohol dengan
air dilakukan dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut.
Dengan proses distilasi atau pemisahan ini, maka akan didapatkan etanol dengan
kemurnian yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar
alternatif.
5. Besarnya
grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan
harus betul–betul kering dan anhydrous supaya
tidak menyebabkan korosi, sehingga bioetanol harus mempunyai grade sebesar
99,5% – 100%.
6. Agar
mendapati grade sebesar 99,5% maka ditambahkan kapur sebagai zat pengikat air
kemudian didestilasi (proses pemisahan molekul air).
7. Bioetanolpun
siap untuk diadikan campuran bahan bakar.
sumber
No comments:
Post a Comment