AGROTANI.COM – Tidak bisa di pungkiri produksi yang menurun akibat gangguan yang di timbulkan oleh hama dan penyakit dapat menimbulkan penurunan produk kelapa, maka dari itu pengendalian hama dan penuyakit sangat menentukan hasil kelapa yang akan kita dapat. usaha pencegahan timbulnya penyakit dan hama melalui pemeliharaan yang benar akan mengurangi gangguan ini di bandingkan dengan yang kurang di perhatikan, seperti di singgung di atas bahwa hama dan penyakit yang timbul, para petani kurang memperhatikan penerapan pengendalian pada serangan hama yang sangat banyak. Tetapi apabila hama dan penyakit sudah ada segera lakukan penanganan terhadap dampak yang di timbulkan, ada baiknya anda mengenal bagai mana ciri-ciri hama dan penyakit yang di timbulkan.
1. Ulat Artona ( Artona Catoxanta )
gejala sering berupa titik, pada bagian pinggir daun kelapa atau anakan kelapa yang akan tumbuh, sehingga daun lama kelamaan akan kering dan menguning, akibatnya kelapa tidak akan tumbuh lagi. Pemberantasan di lakukan dengan menyemprot Agrothion 50, dengan larutan 1,1/2-2,1/2/ha. Pengendalianya dengan : Baythroid 050 WSC, dengan dosis 1/2-1 cc/1 air.
2. Kumbang kelapa
Kumbang kelapa adalah jenis kumbang yang banyak di temukan di Asia Tenggara termasuk indonesia. Kumbang dewasa berwarna hitam atau coklat tua. Dengan ukuran tubuh, panjang tubuh 3,5 – 4,5 cm dengan kepala bertanduk. Berbeda dengan betina, tanduk kumbang jantan lebih panjang dan melengkung ke belakang, sedangkan tanduk kumbang betina berupa tonjolan.
3. Hama Belalang (Sexapa sp)
Belalang merupakan hama kronis yang biasa menyerang bagian tanaman. Sifat agresif hama belalang, sangat terlihat dalam tahun ke tahun dengan jumlah yang beragam penyeranganya, wilayah geografisnya terbilang sangat eksplosif. Tentu saja ini sangat merugikan para petani disebabkan oleh agresi hama belalang.
Di Indonesia, terdapat tiga spesies Sexapa menyerang perkebunan kelapa, dengan jenis hama, S . nubile, S. cariacea, dan S. karnyi . Terdapat penyerangan meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi tengah, Maluku, dan Irian Jaya.
Belalang aktif menyerang pada malam hari pada bagian daun, buah muda, dan bunga. Dan tidak mustahil dengan populasi yang sangat banyak pohon kelapa akan mati termasuk kelapa kopyor.
4. Hama Artona (Artona catoxantha)
Di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan pada perkebunan kelapa, hama ini sangat banyak di temukan dan menyerang perkebunan dengan sekala yang besar. Hama Artona menyerang tanaman kelapa dengan cara meletakkan telurnya yang kecil di bawah permukaan daun.
Setelah menetas, ulat Artona akan memakan habis anak-anak daun, sehingga bekas gigitannya seringkali menjadi loka masuknya penyakit cendawan nan bisa menyebabkan anak daun kering sebagian atau seluruhnya. Daur hayati Artona dari mulai telur hingga ulat biasanya memakan waktu sekitar 5-6 minggu.
Hama Artona menyrangan ditandai adanya generasi sesuai setiap minggunya. Pada minggu pertama, biasanya hanya ada telur, minggu kedua baru muncul larva muda yang mulai menyrang, dan pada minggu-minggu berikutnya barulah muncul Artona stadium dewasa.
5. Tirathaba rufivena
Larva hama ini menyrang bunga jantan dan bungan betina ketika kelapa akan mau berbuah. Bunga jantan dan bunga betina akan di serang dan kemudian buah yang akan berproduksi akan gugur, karena rusaknya bunga yang di serang.
6. Ulat kelapa
Ulat merupakan hama yang biasanya menyerang tanaman sayuran dan buah-buahan, tetapi tidak menutup kemungkinan tanaman kelapa yang di budidayakan juga ikut terserang. Berikut ini adalah hama ulat yang biasa menyerang tanaman kelapa.
- Cheromettia sumatrensi.
Cheromettia sumatrensi berbentuk menyerupai agar-agar, dan memiliki bintik-bintik kuning, ukurannya kecil, tak memiliki duri, berbentuk lonjong. Dampak luas dari ulat ini menyerang daerah perkebunan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.
- Pectinarosa alastor.
Tidak jauh beda dengan ulat Cheromettia sumatrensis, yakni menyerupai agar-agar, tak berduri, dan berbentuk lonjong. Perbedaan yang menonjol, larva hama ini berwarna putih susu dengan warna bercak coklat di punggungnya.
- Chalcocelis albiguttata.
Bentuk agar-agar, tak berduri, agak panjang dibanding Cheromettia, tak memiliki bercak-bercak kuning cenderung lebih polos. Ulat ini menyerang di daerah Pulau Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
Sebenarnya masih banyak hama yang menyerang kelapa kopyor, yakni Parasa spp. Seperti Parasa lepida dan Parasa balitkae, dan hama Thosea monoloncha.
Baca Juga :
- Faktor pendukung kelapa kopyor dan Varietas Kelapa
- Cara budidaya kelapa kopyor yang baik dan benar
- Pertanian modern yang baik dan benar
numpang promote ya min ^^
ReplyDeletebuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||