Kabupaten Sumenep yang berada di ujung timur PulauMadura merupakan wilayahyang unik karena terdiri dariwilayah daratan dengan pulauyang tersebar. Kabupaten yang dikenal dengan PantaiLombangnya ini jugamempunyai keunggulan hasilperkebunan berupa KelapaKopyor.
Kelapa kopyor menjadisalah satu hasil perkebunan diSumenep yang mempunyai nilaiekonomi tinggi. Harga kelapa inirelatif lebih tinggi dibandingkelapa biasa, yakni antara Rp25.000 - Rp 30.000. Permintaankelapa kopyor sangat besar. Apalagi saat bulan puasa danIdul fitri, permintaan melonjakhingga dua kali lipat.
H Sahi, petani kelapa diDesa Lapah Taman KecamatanDungkek Sumenepmengatakan, untuk memenuhibanyaknya permintaan dari luarkota, dibentuk kelompok tani untuk mengumpulkan kelapa kopyor dari berbagai kebun kelapa milik anggota.
“Jika memang ketersediaan kelapa kopyor sedikit maka harga menjadi mahal," ujar Sahi, yang juga sebagaiKetua Kelompok Tani kelapa Kopyor "Karya Bakti" ini.
Dikatakannya, petani tidak bisa merencanakan atau pun berusaha menyediakan kelapa kopyor sesuaipermintaan, namun tergantung pada hasil panennya.
Perlu diketahui, kelapa kopyor merupakan kelapa yang tidak sempurna pembentukannya (gagal), danmemiliki air yang sedikit. Buah ini bukan merupakan satu bibit kelapa kopyor tersendiri, melainkan dari pohonkelapa biasa. Misalnya, dari satu pohon kelapa, buah yang kopyor terdapat dua atau tiga buah saja dari 10 buahkelapa.
Sebenanarnya, kata Sahi, perbanyakan kelapa kopyor dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, carakonvensional, yakni menggunakan benih yang berasal dari tandan yang menghasilkan kopyor. Tanaman yang diperbanyak dengan cara ini apabila telah berproduksi bisa menghasilkan 1-2 butir/tandan. Cara ini telah dilakukanpara petani kelapa di Sumenep, Pati Jawa tengah dan Lampung.
Kedua, cara in vitro. Yaitu menumbuhkan embrio dari buah kopyor pada media tumbuh buatan dalamkondisi aseptik di laboratorium. Tanaman yang dihasilkan dengan cara ini akan menghasilkan 90 persen hingga 100 persen buah kopyor. Tanaman kelapa kopyor yang diperbanyak dengan cara ini telah ditanam di Ciomas Bogor, Riau dan Kalimantan Timur.
Dalam satu tandan, buah kopyor mudah dibedakan dari buah normal. Daging kelapa kopyor bisa diketahuidengan cara diketuk atau mengguncang buahnya. Pada saat diguncang buah kopyor akan berbunyi seperti kalengberisi pasir yang diguncang (bunyi gemericik).
Ini karena daging buah telah hancur dan kadang-kadang embrionya juga telah terlepas dari tempatnya(germpore). Meski begitu, untuk buah dengan embrio dapat dibedakan, sehingga bisa untuk perbanyakan. Caranya, semua buah dipilih berdasarkan keriteria benih secara umum, kemudian dideder dan ditanam sampaiberbuah dan diketahui kemampuannya menghasilkan buah kopyor.
“Kalau pas rejeki yang terdapat kopyor lebih dari 50 persennya. Tapi kadang juga Cuma dua hingga tiga sajaterjadi kopyor,” ujarnya.
Bersaing
Kopyor asal Sumenep diklaim mampu bersaing dengan daerah lain karena rasanya yang berbeda. Inilahyang menyebabkan harga kopyor Sumenep lebih mahal. Kelebihan dari kelapa kopyor ini ada rasa dagingnya yang lebih banyak, serta lebih gurih.
Mahalnya harga Kopyor biasanya saat musim kemarau. Ini karena kondisi kekurangan air sehingga pohonkelapa banyak yang tidak menghasilkan.
"Meskipun setiap petani mempunyai lahan kebun kelapa, namun tidak semua berbuah kopyor," ujar Sahi.
Untuk pemasaran, kata Sahi, tidak terkendala sama sekali, karena pengepul yang datang merupakanlangganan petani. Mereka datang dan membeli hasil kopyor meskipun dengan harga tinggi karena permintaanyang memang banyak.
"Kalau ada pengepul baru, kami mendahulukan pengepul lama, karena yang baru biasanya masih tawar-menawar harga," kata Ketua Kelompok tani beranggotakan 25 orang itu.
Dukungan Pemda
Sumenep khususnya di Kecamatan Batang-Batang merupakan daerah penghasil kopyor terbesar di Madura. Untuk itu pemerintah daerah akan selalu mendukung dalam upaya meningkatkan kualitas maupun kuantitaskopyor agar bisa bersaing dengan daerah penghasil kopyor lainnya seperti Lampung, Bogor maupun Pati.
Kepala Seksi Bina Usaha Pengolahan Hasil Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Perkebunan dan KehutananKabupaten Sumenep, Bejo Budiyono SP, mengatakan pemerintah akan selalu membantu petani kopyor dalam halkekurangan penyediaan bibit. Petani bisa membuat proposal apa saja yang diperlukan untuk mengembangkankelapa kopyor. “Jadi petani yang mengusulkan melalui proposal, kemudian dari dinas akan di survei dan diseleksidaerah mana yang berpotensi,” ujarnya.
Untuk bantuan dana akan dilakukan kerjasama dengan instansi terkait, yakni dengan menyediakanpinjaman modal. Selain itu juga dilakukan upaya memperbaiki kualitas dan kemasan agar terlihat lebih bagus. “Inidilakukan juga untuk bersaing di era MEA,” ujar Bejo.
Tak hanya itu, melalui dukungan pemerintah daerah seluruh komponen kelapa mulai dari serabut, batok, daging kelapa, airnya, seluruh batang hingga daunnya bermanfaat untuk manusia. Sangatlah tepat untukmenjadikan tumbuhan kelapa sebagai aset masa depan, karena dinilai menjanjikan peluang ekonomi.
Bagian-bagian dari pohon kelapa bermanfaat menjadi berbagai barang untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, dari pohonnya bisa dimafaatkan untuk sapu ijuk, sedangkan batok kalapa bisa dibuat untuk arang. Daunnya yang masih hijau selain untuk pakan ternak, yang sudah kering juga bisa dimanfaatkan untuk sapu lidimaupun untuk bahan membuat barang rumah tangga seperti piring, tempat buah, keranjang buah tempat tissue dan lainnya.
“Kini masyarakat di Sumenep yang mempunyai pohon kelapa, selain sebagai petani mereka juga sebagaipengrajin hasil pohon kelapa, dan hasilnya sudah dipasarkan di berbagai daerah seperti Malang Jombang danBangkalan,” kata Bejo.
“Dengan memanfaatkan pohon kelapa masyarakat bisa menambah pemasukan untuk meningkatkanperekonomian keluarga,” imbuhnya.
Dinas Perkebunan Sumenep sudah memberi bantuan bibit kelapa kopyor kepada petani di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Gapura, Batang-batang, dan Dungkek. Diharapkan hal ini semakin menambah penghasilan parapetani kelapa kopyor dan Sumenep bisa memiliki klinik agribisnis kelapa kopyor.
Dinas Perkebunan Sumenep juga telah mengadakan Diklat Lanjutan Pembibitan Pengolahan Produk danUsaha Tani Kelapa Kopyor yang dilaksanakan UPN Veteran Surabaya.(erni)
No comments:
Post a Comment