Masih ingat, atau tahukah anda tentang Angels and Demons(2000), The Da Vinci Code(2003), The Lost Symbol(2009)?
Semua itu adalah novel laris dunia karya Dan Brown, dengan pemeran utama bernama Robert Langdon,seorang symbologist, ahli tentang simbol-simbol rahasia dan bersejarah.
Ada tiga hal yang menjadi ciri khas dari setiap novel petualangan Robert Langdon, yaitu;
1). selalu mengambil tempat yang penuh sejarah dan kaya akan seni peninggalan dunia, seperti Roma, Vatican, Paris, London, Venesia, Turki, dsb, dengan kesempatan yang kaya akan pengenalan setiap benda sejarah dan karya seni dunia yang ditemui Robet Langdon
2). selalu ada isu dan pertanyaan tentang masalah budaya dunia, terutama kebudayaan barat dan keagamaan yang melatarbelakanginya, yang terkadang terasa terus terang dan kadang seperti tidak langsung, dengan cara yang meyakinkan dan terkesan akrab. Namun isu dan pertanyaan ini tidak disediakan jawabannya
3). sebagai pemanis, selalu ada perempuan cantik yang berbeda yang menemani setiap petualangan sang lakon utama.
Tahun 2013 ini, telah diterbitkan seri Langdon terbaru berjudul Inferno. Novel terbaru Inferno berpijak atas dua hal, yaitu maha karya The Divine Comedy karya Dante Alighieri, dan pergerakan ekstrim aktivis Transhumanism. Rute petualangan Langdon tersembunyi dalam Map of Hell dan puisi-puisi bermakna ganda yang dikutip dari The Divine Comedy.
Mengenai The Divine Comedy selengkapnya dapat dibaca di sini.
Sedangkan Transhumanism (dilambangkan dengn H+ atau h+), merupakan topik yang baru bagi penulis, dan semakin jauh berusaha menangkap makna Transhumanism dalam novel ini, semakin masuk akal betapa mengerikannya sebenarnya kondisi masa kini dan mendatang umat manusia, yang disebut sebagai overpopulated dengan ketidakmampuan bumi untuk menyokongnya sehingga jika dibiarkan kiamat diramalkan akan terjadi tidak sampai 100 tahun lagi.
Laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan, dapat digambarkan seperti kurva di bawah ini:
Kurva Pertumbuhan Penduduk Dunia
Saat ini jumlah penduduk dunia kira-kira mencapai 7 milyar jiwa, berlipat-lipat kali jumlahnya dari jumlah jiwa manusia pada 2000 tahun lalu.
Pengertian Transhumanism sendiri adalah suatu gerakan internasional secara budaya dan intelektual dengan tujuan akhirnya adalah secara fundamental mentransformasi kondisi manusia, dengan mengembangkan dan membuka lebar ketersediaan teknologi untuk memajukan dengan secara luar biasa kemampuan manusia baik dari segi intelektual, fisik dan psikologis, atau dengan kata lain menjadikan manusia biasa menjadi "manusia super". Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir ini, inovasi sains dan teknologi telah membawa umat manusia pada suatu era revolusi teknologi strategis yang telah merubah secara dramatis kehidupan umat manusia dan lingkungan hidup yang menopangnya. Beberapa jenis teknologi telah mempengaruhi dan mengubah cara manusia berkomunikasi, cara menggunakan energi, usaha pelestarian lingkungan, dan manajemen manusia dalam bidang kesehatan serta peningkatan kualitas hidup. Beberapa Emerging Strategic Technologies (ESTs) lainnya seperti biotechnology, genomics, nanotechnology, materials science, artificial intelligence, computational logic, speed, and cognitive neuroscience, terutama jika digabungkan, akan mempunyai potensi yang luar biasa berdampak pada masa depan umat manusia. Perkembangan sains dan teknologi seperti disebutkan di atas, akan membuat Transhumanism menjadi suatu keniscayaan dan tak terhindarkan (inevitable).
Image : zengardner.com
Tentu saja banyak perdebatan mengenai eksistensi manusia itu sendiri pada akhirnya, menjadikan banyak hal yang berhubungan menjadi begitu rumit. Bisa dikatakan konsep manusia super di atas hanyalah puncak dari gunung es. Kerumitan secara filosofis dan etika yang begitu kompleks berujung pada kenyataan bahwa sebenarnya Transhumanism secara keseluruhan berbicara tentang penggabungan total antara manusia dan teknologi ciptaannya.
Ilustrasi Christina Aguilera sebagai manusia super
Detail Transhumanism dan diskusi-diskusi tentangnya dapat diikuti di sini.
Sekilas ada benturan antara Transhumanism dengan kenyataan akan mendukung meledaknya populasi manusia di muka bumi ini. Semakin berhasil gerakan Transhumanism, manusia akan semakin sehat dan berumur panjang karena meningkat pula kemampuan fisik dan intelektualnya, sehingga akhirnya overpupulated tidak terhindarkan lagi. Di sinilah masuk salah satu pemikiran ekstrim dari penggerak Transhumanism, yaitu populasi manusia harus disederhanakan terlebih dahulu agar bumi bisa menyokong kehidupan manusia yang super tersebut, dan penyederhanaan ini supaya pasti hasilnya harus secara buatan, tidak hanya menunggu dari alam seperti letusan gunung, gempa, atau wabah penyakit.
Secara perhitungan kasar, menurut mereka, sekitar 30% dari populasi manusia saat ini harus dilenyapkan!
Salah satu ide yang paling mengerikan dari pemikiran ekstrim tersebut adalah membuat suatu kondisi yang meniru wabah penyakit yang paling terkenal : The Black Death, terjadi tahun 1348 ~ 1350, telah menewaskan sekitar 75 ~ 200 juta warga Eropa, atau sekitar hampir 60% populasi.
Inilah misi utama yang dihadapi Robert Langdon dalam Inferno, yaitu menemukan sumber wabah penyakit yang telah direkayasa oleh seorang ilmuan jenius aliran ekstrim Transhumanism. Kantong wabah penyakit ini disembunyikan sang ilmuwan jenius yang sayangnya telah mati bunuh diri ketika akan ditangkap pihak berwenang, sebelum sempat menyatakan di mana letaknya. Dia hanya meninggalkan petunjuk dalam Map of Hell dan berbaris-baris puisi bermakna ganda. Langdon harus menemukannya sebelum tenggat waktu terlewati, sebelum penahan kantong wabah terlepas dan isinya menyebar ke seluruh dunia.
Apakah misi Langdon kali ini akan berhasil dengan sukses? Silakan disimak selengkapnya di Novel Inferno.
No comments:
Post a Comment