Pada saat
pertama-tama mengenal dan berkecimpung di dunia tanaman, saya sering
mengunjungi florist atau nursery untuk sekedar iseng atau pun membeli kebutuhan
keperluan berkebun di rumah. Kadang kala, ada di antara pedagang disana yang
menawarkan media tanam (khususnya pakis untuk anggrek) sudah dalam kondisi
steril / suci hama.
Harganya
relatif cukup mahal dibandingkan dengan media tanam non steril (1 : 3). Ketika
ditanyakan, mereka tidak pernah mau (atau tidak tahu?) mengatakan bagaimana
caranya melakukan proses sterilisasi media tanam yang ditawarkan. Saya pernah
membelinya, untuk sekedar mengetahui ‘kualitas’ dari media tanam tersebut.
Lewat beberapa minggu sejak diaplikasikan, saya tidak menemukan perbedaan
mencolok pada pertumbuhan tanaman antara ditanam menggunakan media tanam steril
dengan non-steril.
Mencoba mensterilkan media tanam sendiri…
Agak sulit
menemukan informasi mengenai proses mensterilkan media tanam. Bahan utama yang
dibutuhkan sebagai media untuk mensterilkan, tidak pernah terdengar atau pun di
publikasikan secara luas. Beberapa informasi menyatakan dengan merendam media
tanam dalam air mendidih selama jangka waktu tertentu. Informasi lain
menyarankan merendam media tanam dalam air dengan campuran cairan disinfektan.
Saya pernah
mencoba kedua cara sterilisasi tersebut. Walau pun hasil yang diperoleh dapat
dikatakan mendekati sebagaimana diharapkan, tidaklah sebanding dengan tingkat
ke repot-an dan saat melakukan proses pengerjaan men-suci hama-kan.